Awan Anvil merupakan awan yang mengandung partikel es yang lebih kompleks, terutama di bagian landasan yang masih terkait erat dengan awan dalam induk, seperti dilansir dari ScienceDirect.
Awan Anvil, yang sebagian besar terdiri dari partikel es, terbentuk di bagian atas badai petir. Mereka mendapatkan bentuk yang rata seperti landasan akibat udara yang naik dalam badai petir mengembang dan menyebar saat udara menabrak bagian bawah stratosfer.
Hal ini terjadi karena udara di stratosfer lebih hangat daripada udara yang naik di awan Anvil, dan dengan demikian mencegah udara Anvil yang relatif lebih dingin naik lebih jauh.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
NASA menjelaskan awan Anvil yang merupakan bagian dari awan cumulonimbus atau tumpukan awan hujan terbentuk karena konveksi yang kuat dari panas, lembab, dan udara yang tidak stabil.
Jika ada kelembaban atmosfer yang cukup, tetesan air akan mengembun saat massa udara bertemu dengan udara yang lebih dingin di ketinggian yang lebih tinggi.
Massa udara itu juga mengembang dan mendingin saat naik karena penurunan tekanan atmosfer, ini merupakan sebuah proses yang dikenal sebagai pendinginan adiabatik.
Jenis konveksi ini umum di garis lintang tropis sepanjang tahun dan selama musim panas di garis lintang yang lebih tinggi.
Lewat foto tersebut, astronaut kru ekspedisi 65 telah memberikan contoh yang sangat baik bagaimana karakteristik terkait awan cumulonimbus.