Jakarta, Parlando Indonesia --
Timnas Indonesia menghadapi bayang-bayang kemustahilan di putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026. Kesempatannya terbilang kecil, bahkan sangat kecil, tapi tetap bisa diperjuangkan.
Dua laga penting akan dihadapi skuad Garuda pada putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Arab Saudi dan Irak jadi ujian bagi tim asuhan Patrick Kluivert.
Arab Saudi akan jadi lawan pertama Jay Idzes dan kawan-kawan pada 9 Oktober. Kemudian Irak jadi rintangan berikutnya pada 12 Oktober.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baik Arab Saudi dan Irak sama-sama raksasa di Asia. Keduanya langganan peserta sekaligus pernah juara Piala Asia. Memijak Piala Dunia dengan lolos kualifikasi juga pernah dirasakan mereka.
Arab Saudi punya rekam jejak yang berbinar di level Asia. Tercatat The Green Falcons enam kali jadi finalis Piala Asia dan berhasil menyabet tiga gelar juara. Di panggung dunia, Arab Saudi pernah tampil tujuh kali.
Kemudian Irak tercatat 10 kali jadi peserta Piala Asia dan pernah juara satu kali. Mereka pernah satu kali lolos ke Piala Dunia pada 1986.
Sedangkan Indonesia sama sekali belum juara Piala Asia dan lolos Piala Dunia lewat jalur kualifikasi. Bicara peringkat FIFA, Arab Saudi (59) dan Irak (58) juga beda jauh dengan Indonesia (119).
Melihat keadaan ini, mafhum bila Indonesia 'sepele' di atas kertas. Kemungkinan skuad Garuda untuk lolos langsung dari putaran keempat hanya dipatuk 5 persen berdasarkan klaim Footy Rankings.
Untuk lolos ke putaran kelima pun, Footy Rankings menetapkan 20 persen peluang untuk Indonesia. Tim Merah Putih diprediksi 75 persen finis di posisi buncit atau tersingkir dari kontestasi.
Tapi kemungkinan biarlah tetap jadi kemungkinan. Indonesia perlu berjuang dalam melawan prediksi matematis yang tak kasat mata. Caranya, dengan habis-habisan di 180 menit kontra Arab Saudi dan Irak.
Persiapan skuad Garuda tengah dilakukan. Para pemain sudah berada di Jeddah untuk menyusun kekuatan. Meski ada beberapa pemain yang absen karena cedera, harapan muncul dari mereka yang perlahan pulih dan berkesempatan kembali beraksi.
Baca lanjutan berita ini di halaman berikut >>>
Salah satu kabar baik datang dari Maarten Paes yang siap menjaga gawang Timnas Indonesia. Kiper FC Dallas itu dalam kondisi fit usai menjalani pemulihan dari cedera serius yang menimpanya.
Kabar gembira lainnya adalah melihat Ole Romeny sudah kembali berlatih dengan Timnas Indonesia. Cedera parah yang didapat di Piala Presiden 2025 memaksa striker 25 tahun itu menepi selama tiga bulan.
Faktor lain yang bisa mendukung Timnas Indonesia adalah jam terbang penggawa Garuda di masing-masing klubnya. Tak sedikit mereka yang jadi andalan tim.
Contoh signifikan adalah Sandy Walsh dan Shayne Pattynama yang memilih banting stir ke Liga Thailand. Setelah sempat kesulitan mendapatkan menit bermain di Eropa, mereka justru jadi tumpuan di Buriram United.
Begitu juga dengan Calvin Verdonk yang melebarkan sayap ke Ligue 1 bersama Lille. Belum lagi Miliano Jonathans yang perlahan-lahan konsisten di tim utama FC Utrecht.
Rentetan berita baik ini menumbuhkan pola pikir positif bagi skuad dan juga suporter. Rasa optimistis dan mental juang perlu dibawa ke lapangan.
Bagi suporter, dukungan harus tetap mengiringi langkah mereka di Arab Saudi sana. Namun jangan lupa pula, sisakan ruang ikhlas jika hasilnya tak sesuai rencana.
Yakinlah bahwa pemain, pelatih, dan suporter punya mimpi yang sama untuk lolos ke Piala Dunia. Kalaupun hasilnya tak sesuai dengan impiannya, cukuplah menerima kenyataan bahwa mungkin ini belum waktunya.
Bagaimanapun, Indonesia sudah melangkah begitu jauh untuk bisa ke Piala Dunia 2026. Ini adalah pencapaian terbaik skuad Garuda di babak kualifikasi.
Lolos ke putaran ketiga saja sudah melampaui perjalanan Timnas Indonesia di Pra Piala Dunia 1986 saat terhenti di ronde kedua. Selepas itu dan sebelum kini, tim Merah Putih terpental di fase awal.
Tapi saat ini, Indonesia bukan bulan-bulanan lagi. Ranking boleh kalah jauh dari para pesaing, tapi siapa sangka negara seperti Arab Saudi pernah tumbang dan Australia susah-payah di GBK.
Roda juga berputar saat menghadapi Vietnam. Biasanya dibikin sakit hati di level Asia Tenggara, tapi di Kualifikasi Piala Dunia justru Indonesia membalaskan dendamnya.
Betapapun, langkah Indonesia menuju Piala Dunia dapat dibilang sebagai salah satu perjuangan terindah yang pernah terasa. Proses perjalanan inilah yang mesti disyukuri untuk lebih baik di kemudian hari. Apapun hasilnya.
[Gambas:Video CNN]