Kasus Keracunan MBG Timor Tengah Selatan NTT, Polisi Buka Posko Medis

Parlando Indonesia
Sabtu, 04 Okt 2025 05:40 WIB
Jumlah korban dugaan keracunan usai menyantap program "makanan bergizi gratis" (MBG) di Timor Tengah Selatan, NTT, meningkat drastis hingga mencapai 331 orang.
Kasus dugaan keracunan di Timor Tengah Selatan, NTT, usai menyantap menu MBG. (Parlando Indonesia/Elly)
Kupang, Parlando Indonesia --

Jumlah korban dugaan keracunan massal setelah menyantap program "makanan bergizi gratis" (MBG) di Timor Tengah Selatan (TTS), NTT, meningkat drastis hingga mencapai 331 orang per Jumat (3/10) malam.

Merespons lonjakan kasus ini, Polres TTS ikut turun tangan dengan membuka posko layanan medis untuk membantu penanganan korban.

Kapolres TTS, AKBP Hendra Dorizen, membenarkan langkah tersebut. "Iya, Polres TTS juga membuka posko layanan untuk membantu pelayanan medis korban keracunan," kata Dorizen kepada Parlando Indonesia.com pada Jumat malam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dorizen menjelaskan, pembukaan posko dilakukan karena tingginya jumlah korban yang kini mencapai ratusan.

"Alasannya kami melakukan pembukaan posko karena sudah sangat banyak korban keracunan yang mencapai 331 orang. Sehingga kami bantu membuka posko Kejadian Luar Biasa (KLB) untuk menangani para korban," ungkapnya.

Di Posko Kesehatan Polres TTS sendiri, saat ini masih terdapat 15 orang yang menjalani perawatan sejak dibuka pada Jumat sore.

"Sampai sekarang (Jumat malam) masih ada 15 orang yang ditangani tenaga medis dari klinik Polres TTS," ujar Dorizen.

Tenaga medis dari klinik Polres TTS didampingi anggota Polres dan bantuan tenaga medis dari Dinas Kesehatan setempat untuk membantu perawatan dan penjagaan para korban. Dorizen memastikan semua korban yang dirawat di Posko Polres dalam kondisi stabil.

Rincian Korban di Empat Posko KLB

Total 331 korban yang mengalami keracunan massal kini ditangani di empat posko KLB yang tersebar di Kota Soe:
1. Posko RSUD SoE
2. Posko Polres TTS
3. Posko SD GMIT SoE 2
4. Posko Puskesmas Kota SoE

Dorizen merinci, dari total 331 korban, 273 orang telah diizinkan pulang ke rumah setelah mendapat penanganan medis dan 58 orang masih menjalani perawatan intensif di empat posko.

Korban yang masih dirawat tersebar di Posko RSUD (24 orang), Posko Polres TTS (15 orang), Posko SD GMIT SoE 2 (9 orang), dan Posko Puskesmas Kota (10 orang).

Sumber Makanan dari 12 Lokasi Penerima

Kapolres mengungkap bahwa 331 korban keracunan ini berasal dari 12 lokasi penerima jatah MBG yang didistribusikan oleh Satuan Pelaksana Program Gizi (SPPG) Kota Soe 1.

Sebanyak 12 lokasi penerima manfaat tersebut terdiri dari empat Sekolah Dasar (SD), dua Taman Kanak-kanak (TK), satu PAUD, satu SMA, dan empat Posyandu.

SPPG Kota Soe 1 diketahui berada di bawah naungan Yayasan Peduli Timorana Mandiri dan melayani total 3.026 penerima manfaat di 12 lokasi tersebut.

Polres TTS kini tengah berfokus pada penanganan korban sambil menyelidiki penyebab pasti keracunan massal yang membuat ratusan anak jatuh sakit usai menyantap makanan yang seharusnya bergizi.

Berikut lokasi dan jumlah penerima manfaat MBG yang mengalami dugaan keracunan:

1. SD GMIT Soe 2 : 195 orang
2. SD Oenasi : 44 orang
3. SD Inpres SoE : 33 orang
4. SD Advent : 14 orang
5. Posyandu Kota Baru : 6 orang
6. Posyandu Bhayangkari: 3 orang
7. Pasyandu Nonohonis : 1 orang
8. Posyandu Maleset : 12 orang
9. SMA Karya : 1 orang
10. Paud Cendana : 1 orang
11. TK Et Labora : 1 orang
12. TK Oenasi : 20 orang.

(ely/wiw)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER