Presiden Amerika Serikat Donald Trump memberikan ultimatum atau tenggat kepada kelompok perlawanan Palestina, Hamas, untuk menjawab proposalnya mengenai Gaza.
Dalam pernyataan kepada wartawan, Selasa (30/9), Trump berujar bahwa Hamas harus memberikan tanggapan dalam 3-4 hari mengenai rencana gencatan senjata tersebut.
Lihat Juga : |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita beri tiga atau empat hari. Kita lihat bagaimana nanti. Semua negara Arab menyetujuinya. Negara-negara Muslim setuju. Israel juga setuju," kata Trump saat meninggalkan Gedung Putih, seperti dikutip CNN.
Trump menuturkan apabila Hamas tidak menyetujui usulan ini, kelompok milisi tersebut akan menyesal.
"Kita tinggal menunggu Hamas. Jika Hamas tidak melakukannya, ini akan menjadi akhir yang sangat menyedihkan," ucap Trump.
Pada Senin (29/9), Trump mengusulkan proposal perdamaian untuk Jalur Gaza, Palestina, yang berisi 20 poin. Poin-poin itu mencakup penghentian serangan, pemulangan sandera, penarikan pasukan Israel, hingga pembentukan pemerintahan sementara Gaza.
Proposal ini juga meliputi soal pemberian bantuan kemanusiaan secara besar-besaran untuk Gaza, pembangunan kembali wilayah kantong tersebut, serta perlucutan senjata bagi Hamas.
Usulan Trump ini disambut baik negara-negara Barat hingga Arab-Muslim. Israel juga dikabarkan menyetujui hal ini.
Meski begitu, Hamas masih belum memberikan tanggapan. Pejabat Hamas Mahmoud Mardawi mengatakan kelompoknya belum menerima proposal tersebut.
"[Kami] belum menerima proposal perdamaian Gaza secara tertulis," kata Mardawi, seperti dikutip Al Jazeera.
(blq/bac)