Situs Warisan Dunia di Asia yang Paling Indah Sejagat

Kompleks Angkor merupakan destinasi wajib saat Anda berkunjung ke Kamboja. Setidaknya ada lima kuil atau candi besar yang bisa dikunjungi, yang paling utama adalah Angkor Wat.

Angkor Wat dibangun oleh Raja Suryawarman II pada pertengahan abad ke-12. Situs megah ini bisa ditempuh sekitar 20 menit naik tuk-tuk dari kota Siem Reap. Sebagian besar pengunjung datang antara bulan November dan Februari, ketika cuaca kering dan suhu paling bersahabat, yakni sekitar 25-30 derajat Celsius.

Untuk tahu lebih banyak tentang kompleks candi yang luar biasa, sebaiknya Anda menggunakan jasa pemandu wisata lokal.

Kompleks Angkor masuk dalam daftar Situs Warisan Dunia UNESCO sejak tahun 1992.


Borobudur adalah sebuah candi Buddha yang terletak di Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Indonesia. Setiap tahunnya, umat Buddha dari seluruh Indonesia dan mancanegara berkumpul di Candi Borobudur untuk memperingati Trisuci Waisak.

Bangunan megah ini didirikan oleh para penganut agama Buddha Mahayana sekitar tahun 800-an Masehi pada masa pemerintahan wangsa Syailendra. Borobudur adalah candi atau kuil Buddha terbesar di dunia, sekaligus salah satu monumen Buddha terbesar di dunia.


Hampi dulunya adalah ibukota dari Kerajaan Hindu Vijayanagara. Berkunjung ke Hampi bisa membuat Anda lupa diri, terkagum-kagum dengan keindahan reruntuhan raksasa, atau terpesona oleh keanehan alam, bertanya-tanya bagaimana aktivitas gunung berapi dan erosi selama jutaan tahun bisa menghasilkan pemandangan yang begitu memesona.

Hampi adalah magnet wisata bagi Goa, India. Musim dingin dari November sampai Maret menjadi puncak musim kunjungan wisata.


Sigiriya adalah saksi unik untuk peradaban Ceylon selama tahun pemerintahan Raja Kassapa I. Situs 'Lion Mountain' ini telah dikunjungi dari abad ke-6 oleh para pengagum fanatiknya.

Di jantung Ceylon, situs yang luar biasa dari Sigiriya, batu luhur gneiss kemerahan yang mendominasi dari ketinggian sekitar 180 meter, telah dihuni sejak abad ke-3 SM, seperti yang dibuktikan oleh grafiti yang berkembang biak di gua-gua dan tempat penampungan para biksu Buddha.

Lukisan dinding dari Sigiriya meresmikan gaya bergambar yang dialami selama berabad-abad. Puisi-puisi yang tertulis di atas batu dan dikenal sebagai 'Sigiri grafiti’ adalah salah satu teks yang paling kuno dalam bahasa Sinhala.