Luhut Minta Purbaya Tak Ambil Anggaran MBG
Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan meminta Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa untuk tidak mengambil anggaran Makan Bergizi Gratis (MBG) yang tidak terserap.
Hal itu ia sampaikan usai bertemu Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana di kantor DEN, Jakarta Pusat pada Jumat (3/10) sore kemarin. Menurutnya, penyerapan anggaran MBG sudah membaik.
"Tadi kami pastikan juga bahwa penyerapan anggarannya sekarang kelihatan sangat membaik, sehingga Menteri Keuangan (Purbaya Yudhi Sadewa) ndak perlu nanti ngambil-ngambil anggaran yang tidak terserap," ujar Luhut.
Luhut juga memperingatkan Dadan bahwa anggaran yang sudah disiapkan pemerintah harus benar-benar terserap.
Luhut menegaskan serapan yang baik bisa menggerakkan perekonomian di daerah. Dengan penyerapan anggaran MBG yang optimal ia yakin bisa menggerakkan perekonomian di daerah.
"Karena pada dasarnya, seperti yang Menteri Keuangan (Purbaya) sampaikan, kalau uang berputar di bawah itu kan menggerakkan ekonomi," kata Luhut.
Purbaya sebelumnya menyampaikan bakal memindahkan anggaran MBG yang tak terserap di 2025 ke program lain.
Purbaya bahkan mengklaim sudah mengantongi lampu hijau dari Presiden Prabowo Subianto. Meski MBG program prioritas pemerintah, ia melihat anggaran Rp71 triliun itu tidak akan terserap optimal pada tahun ini.
"Kalau di akhir Oktober (2025) kita bisa hitung dan antisipasi penyerapannya (anggaran MBG) hanya sekian, ya kita ambil juga uangnya," kata Purbaya dalam media briefing di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Jumat (19/9).
Kita sebar ke tempat lain, untuk mengurangi defisit atau mengurangi utang. Pada dasarnya, enggak ada uang nganggur yang di-earmark sampai akhir tahun," lanjutnya.
"Kalau uangnya enggak bisa diserap, enggak setuju juga enggak bisa diserap, enggak mengubah apa-apa kan? Dia (Presiden Prabowo) bilang sih oke, boleh dia, 'Bagus'. Justru kita membantu MBG biar diserap lebih cepat, tapi kalau enggak ada sanksi, ya mereka (Badan Gizi Nasional) santai-santai saja," sambungnya.
Purbaya bahkan menegaskan di depan anggota Komisi XI DPR RI pada Rabu (10/9) akan meminta Dadan menjelaskan ke publik setiap seminggu sekali mengapa serapan anggaran MBG tidak optimal.
Jika serapannya ternyata bagus, Purbaya mengklaim dirinya tak ragu untuk menambah anggaran program makan bergizi gratis tersebut.
"Kalau dia (Badan Gizi Nasional) bisa lebih cepat (menyerap anggaran MBG), ditambah lagi uangnya, tapi hitungan kita enggak mungkin kelihatannya (menyerap 100 persen anggaran Rp71 triliun). Makanya, kita mau lihat dan kita perbaiki, kita bantu kalau bisa," tandasnya.
(fby/end)