Perbandingan Harga Pertalite Sebelum dan Setelah Disubsidi

Parlando Indonesia
Rabu, 01 Okt 2025 06:30 WIB
Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa mengungkap harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite sebelum dan sesudah disubsidi.
Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa mengungkap harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite sebelum dan sesudah disubsidi. Ilustrasi. (ANTARA FOTO/Olha Mulalinda).
Jakarta, Parlando Indonesia --

Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa mengungkap harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite sebelum dan sesudah disubsidi.

Menurutnya, harga Pertalite sebesar Rp10 ribu per liter yang dibayarkan masyarakat bukan harga asli, melainkan lebih murah berkat anggaran yang digelontorkan pemerintah setiap tahunnya.

"Harga jual BBM telah disesuaikan sejak 2022. Namun, belum mencapai harga keekonomian," ujar Purbaya dalam Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR RI, Selasa (30/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Purbaya mengungkapkan selama ini pemerintah menanggung selisih biaya dari harga keekonomiannya dengan harga jual di pasaran saat ini. Untuk hal ini lah yang setiap tahun di APBN dianggarkan cukup besar.

"Selama ini pemerintah menanggung selisih antara harga keekonomian dan harga yang dibayar masyarakat melalui pemberian subsidi dan kompensasi, baik energi dan nonenergi," jelasnya.

Ia menyebutkan harga asli pertalite sebenarnya Rp11.700 per liter. Namun, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) menanggung Rp1.700 alias 15 persen dalam bentuk subsidi, sehingga harga pertalite di SPBU Pertamina hanya Rp10 ribu per liter.

Begitu juga dengan harga asli solar seharusnya Rp11.950 per liter. Namun, pemerintah menanggung beban subsidi 43 persen atau setara Rp5.150, sehingga masyarakat pada akhirnya bisa membeli solar dengan harga Rp6.800 per liter.

"Untuk LPG 3 kg, subsidi mencapai 70 persen dari harga keekonomian," tegasnya.

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengalokasikan Rp479 triliun untuk pembayaran subsidi energi dan kompensasi sepanjang 2025. Jumlah ini sedikit lebih rendah dibandingkan realisasi anggaran 2024 yang mencapai Rp502 triliun.

[Gambas:Video CNN]

(ldy/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER