Perusahaan Raksasa Jepang Ini Balik ke Mesin Fax Gara-gara Ransomware

Parlando Indonesia
Sabtu, 04 Okt 2025 21:55 WIB
Raksasa bir Jepang, Asahi, terpaksa memproses pesanan secara manual untuk menghindari potensi gangguan ransomeware. (Parlando Indonesia/Asfahan Yahsyi)
Jakarta, Parlando Indonesia --

Raksasa bir Jepang, Asahi, terpaksa memproses pesanan secara manual untuk menghindari potensi gangguan yang disebabkan oleh serangan ransomware yang melumpuhkan sistem daringnya minggu ini.

Asahi mengatakan bahwa serangan siber telah menyebabkan "kegagalan sistem" yang sempat memaksa perusahaan ini menghentikan transaksi dan pengiriman minuman, termasuk bir lager andalannya, Super Dry.

Dikutip dari AFP, tidak diketahui dengan jelas awal mula insiden tersebut, tetapi perusahaan mengatakan pada awal pekan bahwa mereka sedang menyelidiki kemungkinan serangan ransomware. 

Serangan tipe ini adalah ketika pelaku kejahatan daring menggunakan perangkat lunak berbahaya untuk mengunci atau mengenkripsi sistem korban dan kemudian menuntut pembayaran untuk memulihkan fungsinya.

Jumat (3/10) kemarin, Asahi mengonfirmasi lewat pernyataan resmi bahwa servernya telah menjadi sasaran serangan ransomware, tetapi menolak untuk mengungkapkan detail insiden ini untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.

Asahi kini mengatakan telah mulai pemrosesan dan pengiriman pesanan manual sebagian. Mereka juga mengungkapkan tidak dapat menerima komunikasi email dari sumber eksternal.

"Kami melakukan segala upaya untuk memulihkan sistem secepat mungkin, sambil menerapkan langkah-langkah alternatif untuk memastikan pasokan produk yang berkelanjutan kepada pelanggan kami," kata CEO Atsushi Katsuki.

TBS News Jepang melaporkan bahwa perusahaan tersebut telah menggunakan mesin kertas dan faks untuk memastikan pesanan tetap berjalan.

Asahi mengatakan telah mengidentifikasi bukti yang mengindikasikan potensi kebocoran informasi, tetapi masih memverifikasi lebih lanjut.

Berita ini mengkhawatirkan bagi toko-toko swalayan di Jepang, yang merupakan pemasok utama bir Asahi.

Seorang juru bicara Seven & I Holdings, yang mengoperasikan jaringan toko swalayan 7-11, mengatakan kepada AFP bahwa perusahaan sedang bersiap untuk memasang pemberitahuan guna memperingatkan pelanggan tentang penangguhan tersebut. 

Serangan itu terjadi setelah serangan siber menghentikan operasi di pabrik-pabrik Jaguar Land Rover di Inggris selama hampir sebulan.

(afp/vws)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK