Palangkaraya Disebut 'Terpanggang' Suhu Panas, Apa Kata BMKG?

Parlando Indonesia
Jumat, 03 Okt 2025 12:55 WIB
Kalimantan Tengah, diklaim 'terpanggang' pada Kamis (2/10), dengan suhu mencapai 37,2 derajat Celsius, menjadikannya hari terpanas sepanjang sejarah.
Ilustrasi. Kalimantan Tengah, diklaim 'terpanggang' pada Kamis (2/10), dengan suhu mencapai 37,2 derajat Celsius, menjadikannya hari terpanas sepanjang sejarah. (Foto: iStock/PraewBlackWhile)
Jakarta, Parlando Indonesia --

Kalimantan Tengah, disebut-sebut sempat 'terpanggang' pada Kamis (2/10), dengan suhu mencapai 37,2 derajat Celsius, menjadikannya hari terpanas sepanjang sejarah. Benarkah demikian?

Klaim rekor suhu tersebut datang dari Extreme Temperatures Around The World, situs pemantauan temperatur berbagai belahan dunia yang dibuat oleh periset independen Maximiliano Herrera.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Rekor panas tak terputus di Indonesia. 37,2 derajat Celcius di Palangkaraya. Hari terpanas dalam sejarah. Lebih dari 100 negara saat ini memecahkan rekor suhu tertinggi bulan Oktober, dengan hanya 36 jam berlalu di bulan ini," tulis @extremetemps di X, Kamis (2/10).

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merespons klaim tersebut. Andri Ramdhani, Direktur Meteorologi Publik BMKG menyebut suhu memang mencapai 37,2 derajat Celcius di Kalimantan Tengah, tetapi bukan di Palangkaraya, melainkan di Kotawaringin Barat.

"Suhu mencapai 37.2 derajat Celcius memang terjadi di Kalimantan Tengah, tepatnya di Kotawaringin Barat, sedangkan di Palangkaraya Kalimantan Tengah mencapai hingga 35,3 derajat Celcius," katanya kepada CNNIndonesia.com, Kamis (2/10).

Menurut Andri, dalam sepekan terakhir Kalimantan Tengah dan sejumlah wilayah Indonesia mencatat suhu panas 34-37 derajat Celcius, bahkan lebih di beberapa daerah seperti Makassar, Bima, Kotawaringin Barat, dan Kapuas Hulu, termasuk sekitar Palangkaraya, Kalimantan Tengah.

Sejak 25 September hingga 2 Oktober 2025, wilayah Kalimantan Tengah mencatat suhu maksimum harian berkisar hingga 37,2 derajat Celcius, dengan catatan tertinggi di Stasiun Iskandar (Kotawaringin Barat) sebesar 37,2 derajat Celcius pada 2 Oktober, serta Tjilik Riwut (Palangka Raya) yang mencapai 35,1 derajat Celcius pada 26 September dan 35,3 derajat Celcius pada 29 September.

Kemudian, Stasiun Sanggu (Barito Selatan) sempat mencatat 34,7 derajat Celcius pada 25 September, sementara Stasiun Beringin (Barito Utara) dan H. Asan (Kotawaringin Timur) relatif stabil di kisaran 32-34,8 derajat Celcius.

"Secara umum, suhu cenderung meningkat pada akhir September dengan beberapa hari ekstrem di atas 35 derajat Celcius, lalu sedikit berfluktuasi menjelang awal Oktober," jelasnya.

Cuaca terik di wilayah Palangkaraya dan sejumlah wilayah lain di Tanah Air, kata Andri, dipicu oleh angin timuran yang kering, posisi semu matahari di sekitar ekuator, serta minimnya tutupan awan pada akhir musim kemarau.

Kondisi ini disebut tak hanya membuat siang hari terasa menyengat, tetapi juga meningkatkan risiko kekeringan dan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di lokasi rawan.

"BMKG mengimbau masyarakat untuk menjaga kesehatan dengan cukup minum, mengurangi aktivitas di luar ruangan pada siang-sore, serta menghindari pembakaran terbuka," tandasnya.

(lom/dmi)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER