Literasi Masyarakat Soal Digital Naik, e-Commerce Kontributor Utama

Parlando Indonesia
Jumat, 03 Okt 2025 14:50 WIB
Indeks masyarakat digital Indonesia 2.025 yang melibatkan survei dengan 18.000 responden atau individu dan 11.000 unit usaha.
Indeks masyarakat digital Indonesia indonesia 2.025 yang melibatkan survei dengan 18.000 responden atau individu dan 11.000 unit usaha. Parlando Indonesia/Loamy N
Jakarta, Parlando Indonesia --

Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mengeluarkan laporan pengukuran Indeks Masyarakat Digital Indonesia (IMDI) yang menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya.

Indeks masyarakat digital Indonesia 2.025 yang melibatkan survei dengan 18.000 responden atau individu dan 11.000 unit usaha.

"Hasilnya adalah di tahun 2025 ini kita naik dari 43,34 di 2024 kita naik menjadi 44,53 pada 2025," kata Menkomdigi Meutya Hafid dalam Launching Garuda Spark Innovation Hub dan Indeks Masyarakat Digital Indonesia (IMDI) di Jakarta, Kamis (2/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meutya mengatakan pilar pemberdayaan mencatat pertumbuhan paling signifikan dari total 4 pilar yang masuk dalam elemen pengukuran IMDI. Pertumbuhan di pilar ini disebut banyak didorong oleh transaksi e-commerce, karena platform ini menjadi pilar pertumbuhan yang signifikan dalam digitalisasi dengan penggunaan layanan keuangan digital.

Sementara itu, pemanfaatan teknologi di sektor lain seperti layanan publik digital dan pembelajaran daring disebut masih memiliki banyak pekerjaan rumah.

Pengukuran IMDI dilakukan pada empat pilar utama, yakni infrastruktur dan ekosistem, keterampilan digital, pemberdayaan, serta pekerjaan.

Indeks yang diukur berkala setiap tahun sejak 2022 tersebut mengadopsi G20 Toolkit for Measuring Digital Skill and Digital Literacy, hasil dari capaian penting dalam forum Digital Economy Working Group (DEWG) pada Presidensi G20 Indonesia 2022.

Untuk 2025, pengukuran yang dilakukan pada Juli-Agustus dengan melibatkan lebih dari 18 ribu responden individu dan 11 ribu responden industri itu juga telah mengintegrasikan indikator Indeks Literasi Digital (ILD), sehingga memberikan gambaran yang lebih komprehensif dan terkini hingga level kabupaten/kota.

Sejak dilaksanakan pertama kali pada 2022, pengukuran IMDI telah dilaksanakan secara berkala setiap tahun, dengan cakupan pengukuran di 38 provinsi dan 514 kabupaten/kota, IMDI dapat memberikan gambaran komprehensif tentang kondisi masyarakat digital berbasis kewilayahan di seluruh Indonesia

Pada 2022 skor nasional tercatat sebesar 37,80; di 2023 skor meningkat menjadi 43,18; dan pada 2024 skor naik menjadi 43,34.

Pada tahun ini, pilar infrastruktur dan ekosistem mencatatkan nilai 53,06; pilar literasi digital mencatat nilai 49,28; pilar pemberdayaan dengan nilai 34,32; dan pilar pekerjaan mencatatkan nilai 42,91.

Lebih lanjut, Meutya mengatakan IMDI bukan hanya sebagai alat evaluasi, tetapi juga kompas kebijakan dalam memandu pemerintah pusat dan daerah untuk menyusun program.

Ia menyebut pemanfaatan indeks itu sebagai rujukan strategis sangat krusial untuk merumuskan kebijakan pengembangan sumber daya manusia yang tepat sasaran, memastikan setiap program penguatan keterampilan digital nasional berbasis data yang akurat.

(lom/mik)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER