Radioaktif Cesium-137 Ditemukan di Cikande, Seberbahaya Apa?

Parlando Indonesia
Kamis, 02 Okt 2025 07:25 WIB
Ilustrasi. Cs-137 menjadi sangat berbahaya jika berada dalam jumlah besar, seperti yang digunakan dalam alat terapi radiasi atau pengukur industri. (Foto: ANTARA FOTO/Angga Budhiyanto)
Jakarta, Parlando Indonesia --

Sebanyak 1.562 pekerja dan warga di Kawasan Industri Modern Cikande, Kabupaten Serang, Banten, telah menjalani pemeriksaan kesehatan menyusul temuan paparan radioaktif Cesium-137 (Cs-137). Lantas, seberbahaya apa paparan Cs-137?

Cesium merupakan unsur kimia golongan logam alkali yang pertama kali ditemukan pada 1860 oleh ilmuwan Jerman Robert Bunsen dan Gustav Kirchoff. Namanya diambil dari bahasa Latin 'caesius' yang berarti 'biru langit', karena garis spektrum biru yang unik ketika unsur ini diamati secara spektroskopi.

Dalam bentuk alaminya, cesium adalah logam berwarna perak keemasan, sangat reaktif, dan meleleh pada suhu hanya 28,4 derajat Celcius, hampir setara suhu ruangan.

Unsur ini banyak digunakan di bidang industri, mulai dari pembuatan sel fotolistrik, tabung hampa udara, hingga jam atom super akurat yang menjadi standar pengukuran waktu dunia.

Namun, dalam temuan di Cikande ini bukan cesium stabil, melainkan cesium radioaktif seperti Cesium-137. Isotop ini terbentuk dari reaksi fisik nuklir, misalnya saat ledakan bom atom atau kecelakaan reaktor nuklir seperti Chernobyl dan Fukushima.

Isotop ini memancarkan radiasi beta dan gamma, dan digunakan dalam pengobatan medis serta alat ukur industri, namun dapat berbahaya jika tertelan, karena menumpuk di jaringan lunak.

Cs-137 biasanya ditemukan dalam bentuk serbuk kristal karena mudah bereaksi dengan klorida. Zat ini bukan hal baru dalam lingkungan, karena jejak Cs-137 masih tersisa dari uji coba senjata nuklir yang dilakukan pada era 1950 hingga 1960-an.

Meski begitu, paparan dalam jumlah kecil sehari-hari umumnya tidak membahayakan kesehatan.

Namun, Cs-137 menjadi sangat berbahaya jika berada dalam jumlah besar dan bentuk terkonsentrasi, seperti yang digunakan dalam alat terapi radiasi atau pengukur industri.

Alat-alat ini dirancang dengan lapisan pelindung agar zat radioaktif tidak menyebar. Jika tabung pelindungnya rusak atau dibuka, secara sengaja maupun tidak, Cs-137 di dalamnya bisa tersebar ke lingkungan dan menimbulkan ancaman serius.

Paparan eksternal terhadap Cs-137 dalam jumlah tinggi dapat menyebabkan luka bakar, penyakit radiasi akut, bahkan kematian. Lebih lanjut, Cs-137 memancarkan radiasi gamma berenergi tinggi yang bisa meningkatkan risiko kanker.

Jika masuk ke dalam tubuh melalui pernapasan atau makanan, zat ini akan menyebar ke jaringan lunak, terutama otot, dan terus memancarkan radiasi dari dalam tubuh, yang juga berpotensi menyebabkan kanker dalam jangka panjang.

Kejadian khusus

Pemerintah pusat menetapkan cemaran Cesium 137 di Kawasan Industri Modern Cikande, Kabupaten Serang, Banten, sebagai kejadian khusus cemaran radiasi.

Atas status tersebut, keluar masuknya kendaraan maupun barang akan, akan diawasi oleh tim gabungan.

Berdasarkan pantauan, pos penjagaan yang sudah berdiri di pintu masuk Kawasan Industri Modern Cikande dijaga tim gabungan dari Brimob, Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), hingga Kementerian Lingkungan Hidup (LH).

"Mulai hari ini (Selasa, 30 September 2025), maka Satgas Cesium 137 memutuskan Kawasan Industri Modern Cikande dengan status kejadian khusus cemaran radiasi," ujar Menteri LH, Hanif Faisol Nurofiq, di lokasi, Selasa, (30/9).

Tim khusus Cesium 137 sudah beberapa pekan terakhir berada di Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Banten, untuk mencari hingga mendekontaminasi paparan radiasi.

Seluruh kendaraan yang keluar masuk diperiksa menggunakan Radiation Portal Monitoring (RPM). Jika ada ada yang terpapar radiasi, akan di dekontaminasi terlebih dulu sebelum diizinkan melanjutkan perjalanan.

"Bilamana dalam alat indikator kita itu tersinyalir mengandung cemaran 137, itu akan dilakukan di-grounded, kemudian dilakukan dekontaminasi. Sehingga tidak lagi kemudian ada kemungkinan Cesium 137 itu mengalir kemana-mana," kata Hanif.

Selain itu, dia menerangkan, tim khusus itu menemukan 10 titik cemaran Cesium 137 dengan kekuatan yang berbeda-beda di sekitar Kawasan Industri Modern Cikande. Sementara ini, saat berita ditulis, baru dua lokasi yang dinyatakan sudah selesai di dekontaminasi.

Kemudian benda yang memancarkan radiasi Cesium 137 akan dipindahkan ke gudang PT Peter Metal Technology (PMT) guna melokalisasi cemaran.

(dmi/dmi)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK