• Home
  • Nasional
    • Politik Hukum & Kriminal Peristiwa Pemilu Info Politik
  • Internasional
    • Asean Asia Pasifik Timur Tengah Eropa Amerika
  • Ekonomi
    • Keuangan Energi Bisnis Makro Corporate Action
  • Olahraga
    • Sepakbola Moto GP F1 Raket
  • Teknologi
    • Teknologi Informasi Sains Telekomunikasi Climate
  • Otomotif
    • Tren Mobil Motor E-Vehicle Commercial Info Otomotif
  • Hiburan
    • Film Musik Seleb Seni Budaya Music At Newsroom
  • Gaya Hidup
    • Health Food Travel Trends
  • Fokus
  • Kolom
  • Terpopuler
  • Infografis
  • Foto
  • Video
  • TV
  • Indeks
  • Download Apps

Ikuti Kami

Home Nasional Internasional Ekonomi Olahraga Teknologi Otomotif Hiburan Gaya Hidup Fokus Kolom Terpopuler Infografis Foto Video Indeks
Home Teknologi Sains

FOTO: Terancam Punah, Katak Beracun Diternak di Kolombia

AFP | Parlando Indonesia
Sabtu, 04 Jun 2022 05:34 WIB
Jakarta, Parlando Indonesia -- Oophaga lehmanni, yang merupakan spesies katak beracun, dikembangbiakan di Kolombia lantaran terancam punah karena perdagangan satwa liar ilegal.
KOMENTAR
TOPIK TERKAIT

foto Parlando

katak beracun

oophaga lehmanni

perdagangan satwa langka

ARTIKEL TERKAIT

FOTO: Cegah Konflik Gajah-Manusia, Meilani dan Meisi Dikalungi GPS

FOTO: Upaya Menyelamatkan Lukisan Gua di Bawah Laut Prancis

FOTO: Robot 'Ngetren' di Singapura, Warga Tetap Rindukan Manusia

FOTO: Remaja Mesir Buat Sarung Tangan Metaverse dari Baju Ibu

FOTO: Robot R2D2 Versi Korsel, Layani Pengantaran Paket hingga Kopi

FOTO LAINNYA
FOTO: Demo Gen Z Berujung Kerusuhan di Maroko, 2 Orang Tewas
FOTO: Cikande Serang Banten Jadi Daerah Terpapar Radiasi Radioaktif
Nasional Teknologi Otomotif Internasional Hiburan Ekonomi Gaya Hidup Olahraga

© 2025 Trans Media, Parlando name, logo and all associated elements (R) and © 2017 Cable News Network, Inc. A Time Warner Company. All rights reserved. Parlando and the Parlando logo are registered marks of Cable News Network, Inc., displayed with permission.

Tentang Kami | Redaksi | Pedoman Media Siber | Disclaimer