LAPORAN DARI JEPANG

Mobil Listrik 'Mungil' Toyota Disebut Cocok untuk Lansia

Parlando Indonesia
Rabu, 23 Okt 2019 21:01 WIB
Toyota menampilkan dua mobil bertenaga listrik di Tokyo Motor Show 2019 mulai 23 Oktober sampai 4 November.
Toyota Ultra-compact BEV di Tokyo Motor Show 2019. (Foto: Parlando Indonesia/Muhammad Ikhsan)
Tokyo, Parlando Indonesia -- Toyota akhirnya menjawab tantangan era mobil listrik di dunia dengan Ultra Compact BEV (Battery Electric Vehicle) yang rencananya akan mulai dijual di Jepang pada pertengahan 2020.

Pantauan CNNIndonesia.com dari pameran Tokyo Motor Show 2019 mulai 23 Oktober sampai 4 November yang berlokasi di Aomi Mega Web, Tokyo, Jepang, Ultra Compact BEV cuma bisa muat dua penumpang dewasa.

Desainnya cukup unik dengan dimensi panjang 2.490 mm, lebar 1.290 mm, dan tinggi 1.550 mm. Klaim Toyota, kendaraan ini cuma bisa bergerak dengan kecepatan maksimal 60 km per jam. Baterainya bisa dicas dari kosong sampai penuh dengan perkiraan lima jam pada tegangan 200 V.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Toyota, mobil listriknya punya radius putar yang sangat pendek, yaitu di bawah 4 meter. Dengan kemampuan itu, Ultra Compact BEV dipastikan fleksibel untuk dikendarai di jalan perkotaan yang dikenal padat.

Mengutip situs resmi Toyota, Ultra Compact BEV dihadirkan khusus untuk memenuhi kebutuhan mobilitas harian yang melakukan perjalanan jarak dekat. Konsep ini disebut masuk sebagai kriteria mobil yang cocok untuk lansia yang umumnya mengemudi untuk jarak pendek.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Toyota Ultra-compact BEV Concept for business di Tokyo Motor Show 2019 berlangsung di Tokyo, Jepang.Toyota Ultra-compact BEV Concept for business di Tokyo Motor Show 2019 berlangsung di Tokyo, Jepang. (Foto: Parlando Indonesia/Muhammad Ikhsan)
Selain itu, raksasa otomotif ini juga menghadirkan Ultra-compact BEV Concept for business.

Keberadaan kendaraan bertenaga listrik ini untuk memenuhi kebutuhan para pebisnis ekspedisi, dan bisa digunakan sebagai 'kantor bergerak'.

Fitur di dalamnya lebih dari sekadar kendaraan, sebab pabrikan menyematkan sistem yang mampu membuat mobil bergerak otomatis layaknya mobil otonom (bergerak sendiri tanpa sopir), melayani pemilik dalam arti antar-jemput dan memungkinkan pengendara beristirahat sementara sistem otonomnya bergerak menentukan arahnya sendiri.

Pabrikan belum bisa memastikan kapan kendaraan ini masuk jalur produksi meninggalkan statusnya sebagai kendaraan konsep. (mik)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER