Brontosaurus Kembali Dinobatkan sebagai Jenis Tersendiri
Rabu, 08 Apr 2015 21:44 WIB
Jakarta, Parlando Indonesia -- Nama Brontosaurus kembali mendapatkan identitasnya sebagai genus tersendiri dari dinosaurus berleher panjang, setelah lebih dari satu abad ia dimasukkan dalam genus Apatosaurus.Para ahli paleontologi dari Eropa menulis dalam sebuah jurnal yang dipublikasi di situs web PeerJ.com, bahwa meski Brontosaurus berleher panjang tetapi terdapat perbedaan dengan Apatosaurus.
Dua dinosaurus berleher panjang yang sebelumnya diklasifikasikan sebagai Apatosaurus harus dimigrasi genusnya ke Brontosaurus.
Keputusan ini diambil para ilmuwan setelah mereka meninjau kembali semua anggota Diplodocidae atau makhluk terpanjang yang pernah ada di Bumi dari keluarga dinosaurus.
Nama Brontosaurus excelsus yang berarti "kadal kilat" dipakai pada 1879. Namun pada 1903, ahli paleontologi memutuskan bahwa Brontosaurus excelsus sangat mirip dengan Apatosaurus.
Brontosaurus berganti nama Apatosaurus excelsus. Tetapi, nama Brontosaurus masih sangat melekat di pikiran publik.
"Orang-orang mengenal dinosaurus berleher panjang sebagai Brontosaurus. Brontosaurus tidak pernah benar-benar pergi, terutama dalam budaya populer," kata Matthew Mossbrucker, seorang ahli paleontologi di Morrison Natural History Museum di Colorado
Mossbrucker sendiri, merupakan ahli paleontologi yang setuju dengan analisis yang mengatakan Brontosaurus excelsus layak untuk diakui sebagai genus sendiri.
Para ahli paleontologi meneliti 81 kerangka diplodocids (keluarga dinosaurus yang juga memiliki fitur terkenal genus Diplodocus) dan dinosaurus terkait, membandingkan lebih dari 400 fitur dalam tulang hewan.
Brontosaurus disebut para ilmuwan cukup berbeda dengan Apatosaurus. Meski ada beberapa perbedaan yang halus antara keduanya, tetapi Apatosaurus memiliki leher yang lebih besar dan lebih kuat.
"Apatosaurus pada umumnya lebih kuat dari Brontosaurus , meskipun keduanya sangat besar," kata salah seorang penulis dalam penelitian ini, Emanuel Tschopp, seorang ahli paleontologi di Universidade Nova de Lisboa di Monte de Caparica, Portugal.
Temuan ini menunjukkan, Brontosaurus bukan satu-satunya dinosaurus yang mungkin telah salah diklasifikasi. Tschopp dan mengindentifikasi ada diplodocid yang mereka namakan Galeamopus yang layak masuk genus tersendiri.
Baca juga: Fosil Hewan Campuran Lumba-lumba dan Buaya Ditemukan
Para ilmuwan Eropa itu menyerahkan klasifikasi Brontosaurus kepada masyarakat paleontologi. Daphne Fautin, Wakil Presiden Komisi Internasional untuk Zoological Nomenclature, yang membuat pedoman penetapan nama ilmiah untuk hewan, mengatakan bahwa langkah sekarang ini adalah pengendalian opini publik.
"Jika masyarakat menggunakan nama yang dibuat atau diusulkan seorang penulis, maka perspektif itu memiliki kredibilitas. Jika pendapat mereka ditolak, orang tidak akan menggunakan nama itu," ujar Daphne. (adt)
ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
Daftar Penyedia Internet Ikut Lelang 1,4 GHz, Minus 3 Operator Besar
Teknologi • 13 jam yang laluBMKG Wanti-wanti Potensi Banjir Rob di 5 Pesisir di Pulau Bali Ini
Teknologi • 10 jam yang laluBRIN Riset Pembuatan Test Kit Cegah Keracunan MBG
Teknologi • 10 jam yang laluBocoran Tanggal Rilis iPhone 17 di Indonesia, Segini Harganya
Teknologi • 16 jam yang laluMeta Bantah Studi Klaim Fitur Teen Accounts Gagal Lindungi Remaja
Teknologi • 11 jam yang laluLAINNYA DARI DETIKNETWORK