7 Pemain Naturalisasi Malaysia Temui FAM, Minta Kejelasan Kasus

Parlando Indonesia
Kamis, 02 Okt 2025 17:58 WIB
Tujuh pemain naturalisasi timnas Malaysia menemui FAM untuk mencari kejelasan terkait hukuman FIFA. Mereka berharap masalah ini segera teratasi.
Tujuh pemain naturalisasi timnas Malaysia minta kejelasan kepada FAM. (AFP/MOHD RASFAN)
Jakarta, Parlando Indonesia --

Tujuh pemain naturalisasi timnas Malaysia datang menemui Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM). Mereka meminta kejelasan soal hukuman FIFA.

Berdasarkan laporan Harian Metro, ketujuh pemain itu berupaya mencari penyelesaian masalah dengan FAM. Empat pemain yang berkarier di luar Malaysia pun sudah berada di Kuala Lumpur.

"Empat pemain keturunan [asing] yang berkarier di luar negeri sudah berada di ibukota mencari jalan penyelesaian terkait hukuman dari FIFA terhadap tujuh pemain Harimau Malaya," tulis Harian Metro.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Empat pemain naturalisasi Malaysia yang dimaksud adalah Rodrigo Holgado, Gabriel Palmero, Facundo Garces dan Imanol Machuca. Sedangkan tiga pemain naturalisasi lainnya merupakan pemain klub Malaysia Johor Darul Ta'zim, yaitu Joao Figueiredo, Jon Irazabal serta Hector Hevel.

Kabar keberadaan mereka di Kuala Lumpur untuk menemui FAM juga dilaporkan oleh wartawan Kolombia, Nany Florez melalui cuitan di X.

"Rodrigo Holgado sudah berada di Malaysia bersama perwakilannya. Pemain America de Cali itu pergi [ke Malaysia] akibat sanksi FIFA terhadap tim nasional [Malaysia] dan enam pemain lainnya," tulis Nany.

"Sang striker berharap persoalan segera selesai. Ada waktu 10 hari untuk mengajukan banding," ia menambahkan.

Sebelumnya, Jumat (26/9), FIFA menghukum tujuh pemain naturalisasi timnas Malaysia denda 2.000 CHF (setara Rp41,8 juta) serta larangan bermain 12 bulan. Selain itu FIFA menjatuhi denda 350 ribu CHF (setara Rp7,3 miliar) untuk FAM.

FIFA menjatuhkan hukuman tersebut karena FAM Malaysia dianggap melakukan pemalsuan dokumen tujuh pemain naturalisasi tersebut. FAM punya waktu 10 hari untuk mengajukan banding.

[Gambas:Video CNN]

(ikw/har)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER