Jakarta, Parlando Indonesia --
Sepak bola nasional berusaha naik kelas, akan tetapi benarkah generasi mudanya, Timnas Indonesia U-23 merupakan tim muda dan berbahaya?
Jika mengacu sepak bola Asia dan ASEAN dalam lima tahun terakhir, ada benarnya. Timnas Indonesia, di semua level usia, sama-sama mengukir sejarah positif.
Indonesia U-17 misalnya, meraih gelar juara Piala AFF U-16 2022, tampil di Piala Dunia U-17 2023, dan terbaru lolos ke putaran final Piala Asia U-17 2025.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Level selanjutnya, Indonesia U-20, juga mengukir prestasi. Pada 2024 menjadi kampiun Piala AFF U-19. Indonesia U-20 juga dua edisi beruntun tampil di Piala Asia U-20.
Adapun Indonesia U-23 meraih medali emas SEA Games 2023. Garuda Muda juga lolos ke babak semifinal Piala Asia U-23 2024 dan ke babak play off Olimpiade 2024.
Rasa-rasanya, tak salah predikat muda dan berbahaya. Namun, masa lalu tetaplah waktu lampau. Kisah sukses U-16 hingga U-23 hingga 2024, hanya sekadar fakta sejarah.
Karenanya, predikat Indonesia sebagai 'raja baru' sepak bola ASEAN akan diuji dalam Piala AFF U-23 2024. Ajang ini akan berlangsung di Jakarta dan Bekasi pada 15-29 Juli 2025.
Dalam asuhan pelatih asal Belanda, Gerald Vanenburg, generasi masa depan Merah Putih ini akan diuji. Ini bukan soal Piala AFF cuma 'trofi chiki', tetapi ini gambaran generasi.
Dari generasi emas SEA Games 2023 misalnya tersisa satu nama, Muhammad Ferarri. Bahkan pemain 21 tahun ini sudah mencetak dua gol untuk Timnas Indonesia dari delapan caps.
Lantas dari skuad Piala Asia U-23 2024 ada lima nama yang masih bertahan. Kelima pemain tersebut adalah Ferarri, Dony Tri Pamungkas, Rayhan Hannan, Hokky Caraka, dan Dafa Fasya.
Kemudian dari generasi juara Piala AFF U-19 2024 juga ada lima nama. Mereka itu Kadek Arel Priyatna, Alfharezzi Buffon, Jens Raven, Dony Tri, dan Toni Firmansyah.
Dengan skuad yang kaya pengalaman begini, tak berlebihan jika Indonesia U-23 ditarget meraih gelar juara Piala AFF U-23 2024. Apalagi ajang ini digelar di Indonesia.
Bersambung ke halaman berikutnya...
Melihat daftar panggil pemain Timnas Indonesia U-23 untuk persiapan Piala AFF U-23 2025, Indriyanto Nugroho sama sekali tak ragu.
Menurut mantan striker Timnas Indonesia yang pernah berlatih di Italia ini, komposisinya komplet dari depan hingga belakang. Karena itu Indriyanto percaya prestasi bisa diraih.
Mantan asisten pelatih Timnas Indonesia U-16 ini memang bukan asal 'ngecap'. Mengacu statistik kompetisi musim lalu, pemain-pemain ini pantas dipilih Gerald Vanenburg.
Cahya Supriadi misalnya, langsung jadi pilihan utama Bekasi United pada musim lalu kendati kiper pesaingnya berusia lebih matang. Ini bukti kualitasnya mumpuni.
Untuk lini belakang, selain Ferarri dan Kadek Arel yang bermain rutin di Persija dan Bali United, ada Kakang Rudianto yang membawa Persib Bandung juara Liga 1 2024/2025.
Beralih ke tengah, nama-nama seperti Arkhan Fikri, Robi Darwis, Rayhan Hannan, Victor Dethan, dan Toni Firmansyah, kerap jadi buah bibir di Liga 1 musim lalu.
Dan, untuk lini depan, nama-nama seperti Hokky Caraka, Jens Raven, Althaf Indie, serta Rahmat Arjuna, cukup menjanjikan. Ketajaman taktik Vanenburg akan mengasah mereka.
Sekilas isi kepala Vanenburg cukup menjanjikan. Pria 61 tahun ini pernah menjadi pelatih usia muda PSV Eindhoven, kendati belum punya prestasi sebagai melatih.
[Gambas:Photo CNN]
Sebagai seorang pemain, Vanenburg cukup diperhitungkan. Ia pernah membela Ajax Amsterdam, PSV Eindhoven, hingga membawa klub Jepang Jubilo Iwata berjaya.
Vanenburg juga bertahan 10 tahun di timnas Belanda, dari 1982 hingga 1992. Ia adalah bagian dari skuad Belanda saat meraih gelar juara Piala Eropa 1988.
Dengan pengalaman sepanjang ini, tak salah pula jika Vanenburg langsung ditarget juara di Piala AFF U-23 2025 bersama Indonesia U-23. Bahkan, sudah seharusnya juara.
Namun, memburu gelar saja sering dicap ambisi palsu. Yang utama, di kategori usia, adalah membangun mentalitas juara. Mental inilah yang membuat Garuda Muda berbahaya.
[Gambas:Video CNN]