Mizoram, Parlando Indonesia -- Pesepak bola India, Peter Biaksangzuala, meninggal akibat cedera tulang belakang, Minggu (19/10). Gelandang Bethlehem Vengthlang FC itu mengalami cedera tulang belakang setelah melakukan selebrasi gol berlebihan.
Cedera tulang belakang dialami Biaksangzuala saat Vengthlang melawan Chanmari West FC pada pertandingan Divisi III Liga India (Mizoram Premier League), Selasa (14/10). Ketika itu, Biaksangzuala bermaksud merayakan gol yang dicetaknya pada menit ke-61.
Gelandang 23 tahun itu merayakan gol dengan melakukan salto, seperti yang biasa dilakukan mantan penyerang timnas Jerman, Miroslav Klose. Namun, Biaksangzuala mendarat tidak sempurna dan tidak sadarkan diri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekretaris Asosiasi Sepak Bola Mizoram (MFA) selaku pengelola liga, Lalnghinglova Hmar, mengatakan, pihaknya sudah melakukan segala upaya untuk menyelamatkan Biaksangzuala.
"Kami terkejut dengan kasus ini. Kami sempat ingin menerbangkan Biaksangzuala ke New Delhi untuk mendapat perawatan, tapi kondisinya sangat buruk. Dia tidak sadarkan diri, dan beberapa kali mengeluarkan kata-kata," ujar Hmar kepada
Reuters.
Sebagai bentuk penghormatan bagi Biaksangzuala, Vengthlang memutuskan untuk mempensiunkan nomor punggung 21. Selain itu, MFA juga berencana menggelar laga persahabatan untuk mengenang Biaksangzuala.
Meninggalnya Biaksangzuala juga mendapat perhatian khusus dari FIFA. Agar kasus seperti Biaksangzuala tidak kembali terjadi, FIFA berharap Dewan Asosiasi Sepak Bola Internasional (IFAB) bisa mengubah regulasi mengenai perayaan gol.
"Ini adalah sebuah tragedi dan kami sangat khawatir dengan kasus seperti ini. Ini adalah tanggung jawab IFAB untuk mengubah peraturan," demikian pernyataan resmi FIFA.
FIFA berharap regulasi mengenai perayaan gol bisa lebih diperketat. September 2014 lalu, penyerang asal Brasil, Joel Tagueu, nyaris mengalami cedera serius saat merayakan gol. Pemain Coritiba itu merayakan gol dengan melompati papan iklan dan mendarat di sebuah lubang.