Tim SAR Gabungan akhirnya bisa membuka akses menuju area tengah reruntuhan gedung ambruk Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur.
Kepala Kantor SAR Kelas A Surabaya Nanang Sigit selaku On Scene Coordinator (OSC) mengatakan, diduga di area tengah itu lah banyak korban terjebak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami berharap memang mungkin di situ lebih banyak ditemukan lagi. Untuk deteksi lokasinya kita hanya praduga ya, bagian tengah-tengahnya," kata Nanang di Posko SAR Gabungan Sidoarjo, Minggu (4/10) malam.
Evakuasi dilakukan dengan dua metode. Pertama dengan pencarian manual menggunakan alat ekstrikasi. Kemudian metode satunya menggunakan alat berat untuk mengangkat runtuhan, yang progresnya sudah mencapai 60 persen lebih.
"Hingga malam ini, progres pengangkatan puing bangunan menggunakan alat berat mencapai 60 persen," ujar dia.
Ia memastikan pengangkatan puing bangunan dan pencarian korban terus berlangsung selama 24 jam. Hal itu agar bisa segera mengakses titik tengah dan menemukan korban meninggal.
"Mudah-mudahan dengan nanti malam ini sudah bisa menggeser sampai ke bagian tengah dan kami berharap di situ bisa ditemukan lebih banyak lagi korban yang saat ini belum ditemukan," ucapnya.
Per Minggu (5/10) dini hari jumlah korban yang berhasil ditemukan berjumlah 132 orang. Terdiri 104 dalam kondisi selamat, 28 meninggal dunia, satu di antaranya masih berupa potongan tubuh. Sedangkan yang belum ditemukan berjumlah 35 orang.
Bangunan tiga lantai termasuk musala di asrama putra Pondok Pesantren Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, ambruk, Senin (29/9) sore.
Saat kejadian, diketahui ada ratusan santri sedang melaksanakan Salat Ashar berjemaah di gedung yang masih dalam tahap pembangunan tersebut.