Polisi Bakal Kirim 9 Sampel DNA Korban Gedung Ponpes Ambruk ke Jakarta

Parlando Indonesia
Sabtu, 04 Okt 2025 13:20 WIB
Polda Jatim menyebut terdapat 9 korban tewas ambruknya gedung Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo yang identitasnya belum teridentifikasi. (REUTERS/Dipta Wahyu)
Jakarta, Parlando Indonesia --

Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jatim menyebut terdapat 9 korban tewas ambruknya gedung Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo yang identitasnya belum teridentifikasi.

Saat ini sampel DNA korban dan pembanding dari keluarga telah dikirim ke Laboratorium DNA Pusdokkes Polri untuk identifikasi lebih lanjut.

"Kami sudah lakukan pengambilan sampel sembilan jenazah yang sedang ada di Rumah Sakit Bhayangkara Samsoeri Surabaya, dan sampel pembanding dari orang tua. Pagi ini sudah diterbangkan ke Jakarta," ujar perwakilan Tim DVI Polda Jatim dalam konferensi pers bersama BNPB, Basarnas, dan sejumlah instansi lain, Sabtu (4/10).

Ia mengatakan proses identifikasi mungkin memerlukan waktu dua hingga tiga pekan karena hanya ada satu laboratorium kepolisian yang bisa melakukan cek DNA.

"Sesuai SOP hasilnya 2-3 minggu tergantung dari tingkat kesulitan, ekstrak sampel atau beban lain yang diperiksa," tuturnya.

Kepala BNPB Letjen Suharyanto menjelaskan proses identifikasi korban tewas yang baru ditemukan tidak mudah karena sudah ada perubahan secara visual, akibat jasad baru ditemukan setelah beberapa hari sejak kejadian.

Selain itu, para korban masih berusia anak-anak, sehingga tidak ada data sidik jari atau KTP yang bisa digunakan untuk memudahkan identifikasi.

"Identifikasi butuh waktu, tidak seperti kalau kita identifikasi korban yang lain. Karena yang menjadi korban ini putra-putra yang masih kecil, umurnya belum akil baligh. Sehingga data seperti sidik jari, KTP itu belum ada," jelas Suharyanto.

Ia menjelaskan bahwa hingga Sabtu (4/10) jumlah korban meninggal dunia sebanyak 14 orang. Satu korban tewas tambahan ditemukan di sektor A4 atau sisi kanan depan reruntuhan pada Jumat (3/10) malam.

Jenazah yang dievakuasi tersebut adalah korban kesembilan yang berhasil ditemukan sepanjang operasi pada Jumat (3/10) atau hari kelima (H+5) pencarian.

Dengan penemuan ini, total korban yang berhasil ditemukan berjumlah 117 orang. Rinciannya, 103 orang selamat dan 14 orang meninggal dunia. Sementara itu, jumlah korban yang masih belum ditemukan dilaporkan sebanyak 49 orang.

Suharyanto mengatakan pencarian akan dilanjutkan pada hari keenam atau Sabtu (4/10). Ia menyebut pihaknya pihaknya telah mengidentifikasi lokasi sejumlah korban dan yakin bisa menemukan korban-korban tersebut pada hari ini.

"Mulai semalam sampai pagi ini fokus kepada pembersihan lokasi dan alat-alat berat masuk semua. Kemudian, material yg besar-besar reruntuhan beton berusaha dikeluarkan. Ada titik-titik yang sudah diidentifikasi oleh Basarnas dan tim ada korban. Itu jangan sampai terkena saat pembersihan," katanya.

"Kita yakin bahwa hari ini pasti ada tambahan-tambahan dari korban yang menyusul, karena sudah diidentifikasi titik-titiknya, tinggal diambil," imbuhnya.

(lmy/vws)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK