Perumda Pasar Jaya Kembangkan Hunian Terintegrasi di Atas Pasar

Perumda Pasar Jaya tengah mengembangkan konsep hunian vertikal di atas pasar tradisional sebagai inovasi baru dalam pengelolaan kawasan pasar rakyat di Jakarta. Langkah ini juga menjadi bagian dari upaya mendukung transformasi Jakarta sebagai kota global.

Direktur Utama Perumda Pasar Jaya, Agus Himawan, menjelaskan bahwa konsep hunian tersebut akan diterapkan di beberapa lokasi, antara lain Pasar Minggu, Pasar Senen Blok 6, Pasar Palmerah, Pasar Cempaka Putih, dan Pasar Grogol.

"Pasar ini kan huniannya strategis sekali dan kami ke depan akan banyak mengembangkan hunian di atas pasar," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (30/9).

Konsep ini tidak hanya menyediakan hunian, tetapi juga terintegrasi dengan transportasi umum. Dengan begitu, masyarakat dapat lebih mudah beraktivitas dan berpindah dari satu lokasi ke lokasi lain.

Lebih lanjut ia memaparkan hunian yang dikembangkan akan menggunakan Sertifikat Kepemilikan Bangunan Gedung (SKBG) dengan masa berlaku 60 tahun. Status kepemilikan ini sudah dikoordinasikan dengan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman.

"SKBG ini bisa 60 tahun, artinya bankable, bisa juga dialihkan, bisa juga dijaminkan, dan sebagainya," imbuh dia.

Sebagai proyek percontohan, Rusun Pasar Rumput kini sudah terisi 85 persen dengan penghuni yang didominasi kaum milenial, Aparatur Sipil Negara (ASN), dan pekerja swasta. Keberhasilan proyek ini menjadi acuan bagi pengembangan hunian di atas pasar lainnya.

Dengan konsep ini, Perumda Pasar Jaya berharap dapat mengoptimalkan pemanfaatan lahan sekaligus menyediakan solusi hunian terjangkau di lokasi strategis Jakarta.