Indonesia Kirim Calon Perawat dan Caregiver ke Jepang

Joko Panji Sasongko | Parlando Indonesia
Rabu, 10 Jun 2015 23:58 WIB
Indonesia akan mengirimkan calon pekerja ke Jepang dalam bagian perjanjian kemitraan ekonomi diantara kedua negara tersebut.
Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Nusron Wahid (Parlando Indonesia/Resty Armenia)
Jakarta, Parlando Indonesia -- Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Nusron Wahid melepas sebanyak 66 calon perawat dan 212 calon caregiver yang akan bekerja di Jepang. Keberangkatan para calon pekerja tersebut merupakan hasil dari perjanjian kemitraan ekonomi antara Indonesia dengan Jepang.

"Ini merupakan hasil bentuk kerjasama Indonesia dengan pemerintah Jepang. Alhamdulillah sudah ada peningkatan dari tahun sebelumnya," ujar Nusron dalam sambutannya di Kedutaan Besar Jepang, Jakarta, Rabu (10/6).

Nusron menuturkan bahwa perawat memiliki peran penting dalam penyelenggraan kesehatan di seluruh dunia. Berdasarkan Undang-Undang nomor 36 tahun 2014 tentanng kesehatan, dijelaskan bahwa pendayagunaan tenaga kesehatan keluar negeri dilakukan dengan mempertimbangkan keseimbangan antara kebutuhan tenaga kesehatan di Indonesia dan peluang kerja di luar negeri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, Nusron mengatakan bahwa pemerintah saat ini sedang berkonsentrasi melakukan peningkatan kualitas individu pekerja dengan berbagai program telah ada sebelumnya dan sedang merancang beberapa strategi yang mampu meningkatkan skill para pekerja.

Nusron menyatakan bahwa pemerintah tidak hanya sekedar mengirim calon perawat dan para tenaga kerja tanpa melalu pembekalan dan pelatihan.
"Sekarang kita sedang siapkan kurikulum yangbisa diserap langsung oleh para pekerja," ujarnya.

Terkait persoalan perlindungan yang diterima para calon pekerja yang akan berangkat ke Jepang, Nusron mengatakan bahwa sesuai dengan kebijakan Internasioal bahwa para pekerja Indonesia mendapatkan jaminan perlindungan karena adanya perjanjian hubungan kerja antar negara.

Selanjutnya, setibanya di Jepang, mereka akan mendapatkan pelatih bahasa jepang selama kurang lebih 6 bulan untuk mengoptimalkan hasil kerja yang mereka lakukan. Para calon pekerja tersebut akan mulai efektif bekerja setelah mereka lulus Ujian Nasional Perawat dan Ujian Nasional Caregiver di masing-masing institusi dimana mereka di tempatkan dimulai pada bulan Desember 2015.

Diketahui, Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh BNP2TKI, permintaan tenaga perawat dari luar negeri dari tahun 2010-2014 sebanyak 15.43i orang. Namun, Indonesia baru bisa memenuhi sebanyak 36,5%. Sementara itu, dari jumlah produksi perawat tahun 2014, sebanyak 60% tenaga perawat didayagunakan untuk kebutuhan dalam negeri, 5% di luar negeri dan sisanya bekerja diluar kompetensi. (tyo)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER