Dua Pria Bakar Masjid di Inggris, Jemaah Sempat Terjebak

Dua orang pria membakar sebuah masjid kecil di Peacehaven, Brighton Inggris, saat pengelola dan seorang jemaah sedang berada di dalam.

Pengelola masjid mengatakan, berdasarkan rekaman CCTV yang dilihat, dua orang memakai balaklava memaksa untuk membuka pintu masjid pada Sabtu (4/10) malam waktu setempat. Mereka lalu  menuangkan bensin ke tangga dan membakarnya.

Lihat Juga : Kesaksian Relawan GSF Diculik Israel: Diperlakukan seperti Binatang

"Lalu kami melihat mereka menyiramkan bensin ke seluruh lantai dan pintu masjid serta mobil ketua masjid di luar," kata pengelola itu kepada CNN.

Dia mengatakan ada dua orang berusia 60-an di dalam masjid yang sedang minum saat insiden terjadi. Mereka adalah ketua pengelola masjid dan seorang jemaah.

Saat mendengar suara ledakan, kedua orang itu bergegas lari dari gedung. Tak diketahui apakah para pelaku sadar sempat ada orang di dalam masjid.

"Mereka bisa saja mati. Orang-orang ini datang dengan niat penuh untuk menyebabkan kerusakan maksimal," kata pengelola masjid.

Lihat Juga : Kepala Negosiator Hamas Tiba di Mesir Jelang Perundingan dengan Israel

Tak ada korban luka dalam kejadian tersebut. Namun, mobil ketua masjid yang jadi mata pencaharian hangus terbakar. Insiden tersebut juga membuat panik warga sekitar. Salah satu tetangga ada yang menangis sambil jalan.

Masjid kecil ini melayani 10 hingga 15 jemaah yang berkumpul untuk salat Isya pada pukul 20.15 waktu setempat.

Setelah masjid ditutup, ketua masjid tetap tinggal bersama seorang relawan lain untuk minum teh. Mereka adalah orang-orang tua berusia 60-an.

"Masjid ini biasanya memiliki lingkungan yang sangat ramah dan santai," kata manajer itu.

Lihat Juga : Hamas Optimis Pertukaran Tawanan dengan Israel & Akhiri Perang di Gaza

Meski tak ada korban fisik, polisi mengatakan dampak insiden tersebut akan "dirasakan komunitas Muslim" di Kota Brighton. Polisi juga menyatakan akan menyelidiki insiden tersebut.

Insiden kekerasan yang menargetkan masjid ini bukan kali pertama. Pada Agustus lalu, tempat ibadah itu menjadi sasaran dua kali pelemparan telur ke bangunan. Orang-orang lalu meneriakkan kata-kata makian dan hinaan rasial ketika melintas.