KILAS INTERNASIONAL

Greta Thunberg Cs Disiksa Israel hingga Hamas Setuju Bebaskan Sandera

Parlando Indonesia
Senin, 06 Okt 2025 07:00 WIB
Penampakan tentara Israel bajak kapal-kapal armada Global Sumud Flotilla. Foto: AFP/SAEED QAQ
Jakarta, Parlando Indonesia --

Greta Thunberg dan sejumlah aktivis armada Global Sumud Flotilla (GSF) disebut mengalami penyiksaan saat diculik dan ditahan oleh pasukan Israel.

Sementara itu kelompok Hamas menyatakan bersedia membebaskan semua sandera Israel sesuai usulan proposal gencatan senjata Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Berikut ulasannya dalam Kilas Internasional hari ini, Senin (6/10).

Greta Thunberg Diseret hingga Dipaksa Cium Bendera Israel saat Ditahan

Aktivis lingkungan Greta Thunberg dikabarkan mengalami penyiksaan oleh tentara Israel saat dalam penahanan usai armada kapal Global Sumud Flotilla (GSF) menuju Jalur Gaza Palestina dibajak pasukan Zionis.

Puluhan aktivis, politikus, hingga jurnalis internasional yang tergabung dalam armada kapal GSF termasuk Thunberg ditahan dan dideportasi setelah seluruh kapal yang membawa bantuan kemanusiaan itu dicegat Israel ketika sedikit lagi menuju Gaza.

Jurnalis Turki sekaligus peserta Armada Gaza Sumud, Ersin Celik, mengatakan kepada media lokal bahwa ia menyaksikan pasukan Israel "menyiksa Greta Thunberg". Celik bahkan menggambarkan bagaimana Thunberg "diseret di tanah" dan "dipaksa mencium bendera Israel" oleh tentara Zionis.

Bikin Waswas, Kim Jong Un Ngaku Kirim Aset Khusus Buat Lawan AS-Korsel

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengatakan telah mengerahkan 'aset khusus' sebagai respons terhadap peningkatan kekuatan militer Amerika Serikat (AS) di Korea Selatan.

Kim menuding bahwa AS tengah mempercepat pembangunan aliansi nuklir dengan Korea Selatan, yang menurutnya menimbulkan kekhawatiran strategis bagi Pyongyang.

Tanpa menjelaskan secara rinci apa yang dimaksud dengan 'aset khusus' itu, Kim menambahkan ia "mengamati dengan cermat" perkembangan militer di seberang perbatasan dan memperingatkan bahwa pihak lawan "akan khawatir ke arah mana lingkungan keamanan mereka akan bergerak."

Fakta-fakta Hamas Setuju Bebaskan Semua Sandera Israel

Kelompok bersenjata Hamas menyatakan pada Jumat (3/10) bersedia membebaskan seluruh sandera Israel, baik yang masih hidup mau pun yang telah meninggal, sesuai proposal gencatan senjata yang diajukan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Hamas dalam pernyataannya menegaskan setuju terhadap "pembebasan semua tawanan pendudukan, baik yang masih hidup mau pun jenazah yang telah meninggal," dan siap bernegosiasi lebih lanjut dengan mediator internasional.

Kelompok itu juga mengapresiasi "upaya Arab, Islam, dan internasional, serta upaya Presiden Trump."

(tim)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK