Sekjen PBB Angkat Suara Hamas Bakal Segera Bebaskan Sandera

Parlando Indonesia
Sabtu, 04 Okt 2025 10:53 WIB
Sekjen PBB menyambut baik pernyataan Hamas akan membebaskan sandera dan bakal terlibat dalam rencana gencatan senjata Gaza. (AFP/Andrea Renault)
Jakarta, Parlando Indonesia --

Sekjen PBB Antonio Guterres menyambut baik pernyataan Hamas akan membebaskan sandera dan bakal terlibat dalam rencana gencatan senjata Gaza yang diusulkan Presiden AS Donald Trump.

Menurut juru bicara Guterres, Stephane Dujarric, lewat pernyataan tertulis, Guterres juga mendesak semua pihak untuk memanfaatkan kesempatan ini untuk mengakhiri konflik tragis di Gaza. 

Pernyataan tersebut muncul setelah pejabat senior Hamas, Mousa Abu Marzouk, pada Jumat (3/10) menyatakan bahwa kelompok mereka secara prinsip telah menyetujui rencana Trump tentang gencatan senjata di Jalur Gaza.

Meski demikian, Hamas menekankan bahwa implementasinya akan membutuhkan negosiasi, serta tidak menyinggung soal usulan Trump soal melucuti senjata.

Guterres kemudian berterima kasih kepada Qatar dan Mesir atas kerja-kerja memediasi gencatan senjata.

"Sekretaris Jenderal menegaskan kembali seruannya yang konsisten untuk gencatan senjata yang segera dan permanen, pembebasan semua sandera segera dan tanpa syarat, dan akses kemanusiaan tanpa batas," tambahnya.

PBB, menurut Guterres, juga akan mendukung semua upaya untuk mencapai tujuan-tujuan ini guna mencegah lebih banyak penderitaan.

Trump sebelumnya telah menetapkan batas waktu baru hingga Minggu (5/10) bagi Hamas untuk merespons proposalnya yang didukung oleh beberapa negara Arab.

Proposal 20 poin tersebut diluncurkan oleh Trump bersama dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Gedung Putih pada Senin (29/9). Israel telah menyetujui ketentuan-ketentuan yang diajukan, yang meliputi:

- Gencatan senjata segera.
- Pembebasan semua sandera.
- Perlucutan senjata Hamas.
- Jaminan bahwa tidak ada warga Gaza yang akan dipaksa meninggalkan wilayah tersebut.
- Pembentukan "panel perdamaian" yang bertugas sebagai badan pemerintahan, di mana Sir Tony Blair termasuk di dalamnya.

Keputusan Hamas untuk menerima kerangka kerja utama proposal tersebut kini membuka jalan bagi dimulainya kembali negosiasi yang bertujuan untuk mengimplementasikan rincian kesepakatan kompleks ini.

(vws)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK