Global Sumud Flotilla Dicegat IDF, Kolombia Usir Semua Diplomat Israel

Parlando Indonesia
Kamis, 02 Okt 2025 07:45 WIB
Jakarta, Parlando Indonesia --

Armada Global Sumud Flotilla (GSF) diculik Israel di perairan internasional menuju pantai Jalur Gaza pada Rabu (1/10) malam pukul 20.30 waktu setempat.

Aksi itu membuat Presiden Kolombia Gustavo Petro murka dan langsung mengusir seluruh diplomat Israel dari Kolombia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di atas kapal-kapal konvoi GSF yang diserbu pasukan Israel (IDF), terdapat dua aktivis Kolombia yang juga diculik Israel. Nama aktivis Swedia Greta Thunberg juga termasuk yang dibawa paksa menuju pelabuhan Israel.

Menurut laporan Aljazeera, setidaknya ada delapan kapal rmbongan Global Sumud Flotilla yang dicegat Israel.

Kapal-kapal itu antara lain Deir Yassine/Mali, Huga, Spectre, Adara, Alma, Sirius, Aurora dan Grande Blue.

Petro langsung memberikan pernyataan setelah dua perempuan aktivis Kolombia ditahan pasukan IDF, dikutip dari AFP.

Ia menyatakan bahwa dua perempuan Kolombia "yang bergabung dalam aktivitas solidaritas kemanusiaan untuk Palestina" ditahan oleh pasukan Israel di perairan internasional.

Dalam pernyataan itu, kantor kepresidenan menyebutkan dua nama warga negara Kolombia, Manuela Bedoya dan Luna Barreto, merupakan bagian dari rombongan Global Sumud Flotilla. Kolombia mendesak agar keduanya segera dibebaskan.

Hubungan pemerintahan Kolombia mulai memburuk dengan Israel sejak setahun lalu karena Tel Aviv tetap bersikeras melakukan agresi ke Jalur Gaza. Meski demikian, masih terdapat empat diplomat Israel yang ditugaskan di Kolombia hingga kini.

Petro pun mengumumkan saat ini melalui akun X mengenai keputusan tegasnya mengusir "seluruh delegasi diplomatik Israel" karena apa yang ia sebut sebagai "kejahatan baru internasional" oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Ia juga secara sepihak menghentikan kesepakatan perdagangan bebas dengan Israel yang disepakati sejak 2020.

Petro termasuk pemimpin negara yang sangat tegas mengecam Israel di Sidang Majelis Umum PBB pada September silam. Dalam pidatonya, ia menyebut Netanyahu telah melakukan "genosida."

Ia juga menuduh Presiden Amerika Serikat Donald Trump "bersekongkol" dalam "genosida."

Petro kemudian ikut aksi demonstrasi dukung Palestina di New York pada pekan lalu. Washington kemudian mencabut visanya.

(bac)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER