Kapal Bantuan Gaza Global Sumud Flotilla Mulai Merapat ke Mesir
Kapal bantuan kemanusiaan untuk Jalur Gaza, Global Sumud Flotilla (GSF), dilaporkan mulai mencapai wilayah perairan Mesir.
GSF pada Minggu (28/9) mengabarkan bahwa rombongan kapal saat ini sudah mencapai Marsa Matrouh, wilayah pantai Mediterania Mesir.
"Kapal-kapal kami, OHWAYLA & ALL IN, sekarang hanya berjarak 36 mil laut dari Gaza, dengan perkiraan tiba dalam 3 sampai 4 hari," demikian keterangan GSF, seperti dikutip Anadolu Agency.
GSF menyatakan saat ini ada 44 kapal yang berlayar bersama GSF dalam misi kemanusiaan ke Gaza.
"Armada kami saat ini berjumlah 44 kapal, diperkuat dengan dua kapal baru yang berlayar bersama kami," lanjut GSF.
GSF menambahkan bahwa dalam kurun waktu dua hari, pihaknya akan memasuki zona berbahaya.
"Tekad kami bulat, namun ini merupakan momen di mana kewaspadaan dan solidaritas global sangat dibutuhkan," demikian keterangan GSF.
Terpisah, International Committee for Breaking the Siege on Gaza menyatakan kapal-kapal GSF diperkirakan akan berlayar di perairan utara Kota Alexandria dalam beberapa jam ke depan.
"Kami memprediksi bahwa rezim Zionis akan melakukan kejahatan perang terhadap kami sewaktu-waktu karena kami semakin dekat dengan Gaza," demikian keterangan organisasi.
Media Israel, KAN, sebelumnya melaporkan bahwa pasukan Zionis sedang bersiap untuk mencegat kapal-kapal GSF memasuki wilayah Jalur Gaza. Israel memperkirakan bahwa GSF akan mencapai Gaza saat hari libur nasional Yahudi, Yom Kippur.
Menurut KAN, angkatan laut Israel dari unit Shayetet 13 telah menggelar latihan selama beberapa hari "untuk membajak kapal di pantai".
Langkah ini dilakukan usai GSF menolak mendaratkan bantuan ke pelabuhan-pelabuhan yang ditawarkan Israel, yakni Pelabuhan Ashkelon, Siprus, maupun Vatikan. Tel Aviv memandang penolakan ini sebagai provokasi.
Global Sumud Flotilla adalah gerakan internasional untuk mengirim bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza, Palestina, yang saat ini berada di bawah blokade Israel. Inisiatif ini dilakukan sejak 31 Agustus lalu yang melibatkan puluhan kapal sipil.
Sejumlah jurnalis, tenaga kesehatan, hingga aktivis, termasuk aktivis iklim Greta Thunberg, ikut dalam pelayaran ini.
Aksi pelayaran GSF beberapa kali mendapat serangan, yang menurut GSF didalangi oleh Negeri Zionis. Serangan itu di antaranya terjadi saat GSF berlayar di perairan Yunani dan saat berlabuh di Tunisia.
Serangan di perairan Yunani sampai mendorong Italia dan Spanyol mengirimkan sejumlah kapal guna mengawal GSF. Setidaknya ada dua kapal fregat yang dikerahkan Italia untuk mengamankan perjalanan GSF.
(blq/bac)