Respons AS, Turki Sebut Beli S-400 Rusia Bukan untuk Disimpan
Kamis, 28 Nov 2019 08:03 WIB
Jakarta, Parlando Indonesia -- Turki merespons kritik yang dilontarkan Amerika Serikat soal uji coba sistem sistem pertahanan rudal S-400 Rusia. Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu mengatakan bahwa Turki membeli sistem pertahanan udara itu bukan sekadar untuk disimpan."Anda tidak membeli produk hanya untuk disimpan dalam kotak," kata Cavusoglu dalam konferensi pers, Rabu (27/11) seperti dikutip dari AFP.
Akuisisi Turki terhadap sistem pertahanan rudal S-400 dari Rusia direspons dengan kekhawatiran oleh AS. Sekutu Turki di Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) itu mengancam akan menjatuhkan sanksi.
Sejumlah pejabat AS baru-baru ini menyarankan Turki untuk tidak mengaktifkan sistem buatan Rusia itu jika tidak ingin terkena sanksi.
Pada Senin dan Selasa lalu Turki menguji S-400 di pangkalan militer Murted di Ankara. Pada uji coba itu, Turki bahkan menjadikan jet tempur F-16 buatan AS sebagai kelinci percobaan.
Turki menerbangkan F-16 untuk menguji radar yang dioperasikan di S-400. "Ini mengkhawatirkan," kata Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo, Selasa.
"Tetapi yang jelas kami ingin melihat pemerintah Turki tidak mengoperasikan sistem S-400."
AS menyebut S-400 tidak kompatibel dengan NATO dan dapat menimbulkan ancaman bagi jet-jet F-35 Lockheed Martin Corp.
AS mengatakan ada risiko kebocoran informasi sensitif jika S-400 diintegrasikan dengan jet F-35. Turki sendiri telah memesan F-35 sebanyak 100 unit.
Akan tetapi Presiden AS Donald Trump memutuskan membatalkan proyek penjualan jet tempur F-35 karena Turki tetap melanjutkan kontrak pembelian S-400 buatan Rusia.
AS lantas mengeluarkan Turki dari program F-35 setelah negara itu menerima pengiriman tahap pertama S-400 pada Juli lalu.
"Kami adalah mitra dalam proyek ini (F-35), kami telah melakukan investasi yang sangat serius," kata Cavusoglu.
"Dalam skenario terburuk, jika tidak bisa membeli F-35, kami harus mencari alternatif lain." (dea)
ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
Armada Global Sumud Flotilla Dicegat Israel, Greta Thunberg Cs Ditahan
Internasional • 44 menit yang laluKorsel: Prabowo Akan Hadiri KTT APEC 2025 di Gyeongju
Internasional • 1 jam yang laluPendakwah Kristen Afsel Ramal Yesus Turun, Warga Uganda Lari ke Hutan
Internasional • 8 jam yang laluBocah 2 Tahun di Nepal Ditahbiskan Jadi Dewi Hindu & Buddha
Internasional • 8 jam yang laluKenapa Kapal Perang Italia Mundur Kawal Global Sumud Flotilla ke Gaza?
Internasional • 13 jam yang laluLAINNYA DARI DETIKNETWORK