Bantu AS Lawan China-Rusia, Jepang Tambah Jet dan Rudal
Selasa, 18 Des 2018 12:59 WIB
Jakarta, Parlando Indonesia -- Jepang akan menambah anggaran pembelian jet siluman dan peluru kendali jarak jauh serta peralatan militer lainnya dalam lima tahun ke depan untuk membantu Amerika Serikat menghadapi tantangan China dan Rusia."Amerika Serikat masih menjadi negara paling kuat di dunia, tapi persaingan mulai terlihat dan kami menyadari kepentingan kompetisi strategis dengan China dan Rusia yang terus mengancam kawasan," demikian kutipan program pertahanan 10 tahun Jepang.
Berdasarkan program 10 tahunan yang sudah disetujui oleh pemerintahan Perdana Menteri Shinzo Abe pada Selasa (18/12) itu memang menyebut bahwa pergerakan AS, China, Rusia, dan Korea Utara membawa pengaruh besar bagi Jepang dalam menentukan kebijakannya.
Di sisi lain, Rusia kian mengancam keamanan Jepang. Pada Senin saja, Rusia mengklaim akan membantun barak baru untuk tentara di pulau yang direbut dari Jepang pada akhir Perang Dunia II.
Rencana pembelian ini terpisah dari 42 jet F-35 yang sudah dipesan oleh Jepang sebelumnya.
Program tersebut juga mencakup 18 varian STOVL B dari F-35 yang akan mereka kerahkan di kepulauan di Laut Timur.
Selain untuk melawan China dan Rusia, rencana pembelian F-35 tambahan ini juga dianggap dapat meredakan perang dagang dengan AS.
Presiden Donald Trump sebelumnya mengancam akan menambahkan tarif bagi produk mobil Jepang. Namun, ia berterima kasih kepada Abe atas pembelian jet tempur ini saat keduanya bertemu di Argentina beberapa pekan lalu. (has)
ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
Kenapa Kapal Perang Italia Mundur Kawal Global Sumud Flotilla ke Gaza?
Internasional • 3 jam yang laluMakin Dekat Gaza, Armada Bantuan GSF 'Diteror' Kapal Tak Dikenal
Internasional • 1 jam yang laluPengadilan Militer Vonis Mati Eks Presiden Kongo Joseph Kabila
Internasional • 37 menit yang laluPemerintah AS Shutdown, Gedung Putih Salahkan Demokrat
Internasional • 4 jam yang laluVIDEO: Gempa Filipina, Korban Tewas Berjatuhan, Petugas Kewalahan
Internasional • 3 jam yang laluLAINNYA DARI DETIKNETWORK