Jakarta, Parlando Indonesia --
One Piece Chapter 1.057 menjadi penutup dari Act 3 sekaligus mengakhiri Wano Kuni Saga yang sudah berjalan selama lebih dari empat tahun.
Chapter ini fokus pada perpisahan antara Luffy cs dan Momonosuke cs, serta kisah perang Onigashima yang berakhir dengan kemenangan bagi warga Wano Kuni.
Momo dan Kin'emon ditemani Yamato, tampak buru-buru menuju Pelabuhan Tokage untuk bertemu dengan Luffy yang sebentar lagi hendak meninggalkan Wano.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di perjalanan itu, Yamato pun akhirnya memberi konfirmasi bahwa dia tidak akan ikut ke laut bersama rombongan Luffy.
Yamato mengatakan dia sudah membicarakan keputusan itu dengan Luffy dan memutuskan untuk benar-benar mengikuti langkah Oden, yaitu mengelilingi Wano terlebih dahulu sebelum akhirnya memutuskan untuk pergi ke laut.
Ucapan itu membuat kaget Momo dan Kin lantaran Luffy masih menyempatkan diri untuk berdiskusi dengan Yamato tapi tidak memberikan salam perpisahan ke mereka berdua.
Di sepanjang perjalanan menuju Tokage, Momo tak henti-hentinya menggerutu karena merasa tidak dihargai oleh Luffy.
Dia tak habis pikir Luffy akan pergi tanpa berpamitan dengannya, padahal mereka sudah melalui jalan panjang hingga berhasil merebut Wano dari cengkeraman Kaido dan Orochi.
 Review: One Piece Chapter 1.057 menjadi penutup dari Act 3 sekaligus mengakhiri Wano Kuni Saga yang sudah berjalan selama lebih dari empat tahun. (Parlando Indonesia/Hanna Azarya) |
Momo lantas teringat pada momen-momen berharga yang dia lalui bersama Luffy, mulai dari pertemuan di Punk Hazard, hingga pertarungan di Onigashima.
Melihat amarah Momo dan Kin, Yamato tampak heran dan bertanya kenapa keduanya begitu marah. Momo pun menjawab tindakan Luffy telah membuat dia malu dan jika dia bisa bertemu Luffy, maka dia akan memukul dan menggigit tubuh si Topi Jerami.
Tak lama kemudian, rombongan Momo-Yamato-Kin pun tiba di Tokage dan Luffy cs menyambut dengan muka riang gembira.
Yamato pun berteriak bahwa mereka datang untuk menyampaikan salam perpisahan, tapi ekspresi Momo masih tetap terlihat emosi. Momo pun kembali ke wujud manusia dan langsung menabrakkan diri ke arah Luffy.
[Gambas:Video CNN]
Momo yang awalnya hendak marah, tiba-tiba meneteskan air mata sambil meminta agar Luffy cs tidak pergi meninggalkan dirinya. Momo menyebut bahwa dia akan merasa kesepian dan tak ingin berpisah dengan Luffy dan kawan-kawan.
Momo merasa berhutang budi karena dia bisa tetap hidup akibat dibantu oleh Luffy cs. Dia berterima kasih atas apa yang telah dilakukan Luffy dan teman-temannya untuk Wano Kuni, dan memohon agar mereka tidak segera pergi meninggalkan Wano.
Di tengah tangisan itu, Luffy melemparkan bendera bajak laut dengan lambang Topi Jerami ke arah Momo. Luffy mengatakan meski sudah menjadi Shogun Wano, Momo tetaplah seorang bocah yang bodoh, penakut, dan juga cengeng.
Meski begitu, Luffy telah menganggap Momo sebagai adiknya sendiri dan bendera bajak laut itu adalah bukti kepedulian Luffy terhadap Momo dkk.
Luffy meminta bendera Topi Jerami dipasang di Wano. Agar jika nanti ada orang yang hendak berbuat jahat di tempat itu, mereka akan berpikir dua kali saat melihat bendera tersebut.
Luffy menegaskan keberadaan bendera itu adalah bukti bahwa jika ada yang berani menyerang Wano, maka mereka akan berurusan dengan Bajak Laut Topi Jerami.
Pada momen itu, Luffy menyebut Momo dan kawan-kawan sebagai "anggota kami" seakan-akan Momo cs sudah jadi bagian dari Bajak Laut Topi Jerami.
Ucapan itu semakin membuat Momo berlinang air mata, seakan tak percaya bahwa dia sudah dianggap sebagai anggota Bajak Laut Topi Jerami.
Lanjut ke sebelah...
Luffy lantas menyebut bahwa jika di masa depan nanti Yamato, Momo, ataupun Kin hendak menjadi bajak laut, maka Topi Jerami akan langsung menjemput mereka.
Setelah berkata itu, Thousand Sunny pun mulai berlayar meninggalkan tanah Wano dan Luffy cs telah resmi berpisah dengan Momo cs. Sambil melihat Sunny berlayar pergi, Momo berkata pada Kin bahwa suatu hari nanti dia akan melampaui Kozuki Oden alias sang ayah.
Kepergian tiga kelompok bajak laut muda dari Wano jadi pembuka dari kisah penutup Wano Kuni Saga. Bajak Laut Topi Jerami, Heart Pirates, dan Bajak Laut Kid dianggap sebagai orang-orang perkasa yang kekuatannya mampu menggemparkan seisi lautan layaknya Dewa Penghancur.
Mereka bahkan sanggup mengalahkan dua Yonko, Kaido dan Big Mom, serta dianggap berhasil membantu Momonosuke cs untuk kembali menyejahterakan Wano Kuni.
Namun ternyata ada satu kisah lain yang harus diceritakan kepada rakyat Wano, yaitu keberanian Kozuki Hiyori saat menghadapi Kurozumi Orochi.
Di tengah pertarungan di Onigashima, Hiyori memang sempat berhadapan dengan Orochi. Orochi lantas harus meregang nyawa setelah kepalanya dipenggal oleh Denjiro sesaat sebelum dia berhasil menerkam Hiyori.
Apakah Orochi langsung tewas? Ternyata tidak.
 Review: One Piece Chapter 1.057 menjadi penutup dari Act 3 sekaligus mengakhiri Wano Kuni Saga yang sudah berjalan selama lebih dari empat tahun. (Parlando Indonesia/Hanna Azarya) |
Dengan tubuh yang berselimutkan bara api, Orochi menatap mata Hiyori dan berkata bahwa dendam Klan Kurozumi terus menghantui Wano Kuni untuk selamanya. Namun ucapan Orochi itu tidak membuat Hiyori bergeming.
Seakan hendak melepaskan beban yang sudah dia pikul selama 20 tahun, Hiyori membentangkan kipas dengan lambang Klan Kozuki sambil berteriak bahwa Kurozumi memang ditakdirkan untuk terbakar dan menjadi abu.
Oden
Sebagai intermezzo, kata-kata Hiyori itu serupa dengan apa yang diucapkan Oden di momen kematiannya 20 tahun lalu.
Saat itu Oden yang sedang direndam di air panas menyebut bahwa sudah menjadi kodrat Oden untuk direbus. Oden adalah salah satu makanan khas Jepang dan memang disajikan dalam bentuk sup panas.
Mengacu pada fakta itu, Oden pun mengatakan bahwa dia memang "sudah ditakdirkan" untuk direbus.
Meski begitu, Oden tak pernah menyesal dan merasa bahwa meski dia mati direbus warisannya akan tetap hidup di tengah masyarakat.
Nah, kembali ke momen Hiyori-Orochi, Kurozumi dalam bahasa Jepang berarti arang. Seperti Oden yang memang ditakdirkan untuk direbus, arang pun memang ditakdirkan untuk dibakar.
Alur itulah yang jadi alasan akhirnya Hiyori berteriak bahwa Kurozumi, dalam hal ini bukan seluruh klan Kurozumi melainkan hanya Orochi, layak untuk terbakar hingga menjadi abu.
Momen itu pun akhirnya jadi penutup sempurna dari pertarungan di Onigashima yang dimenangkan oleh Momonosuke dkk.
Kisah kemenangan itu tak akan habis dimakan waktu dan jadi bukti keteguhan mereka demi mengembalikan kehormatan Klan Kozuki di tanah Wano.
Setelah 20 tahun hidup dalam penderitaan, warga Wano kini sudah bisa kembali tersenyum. Para samurai yang terlibat dalam pertarungan di Onigashima pun akan dikenang sebagai pahlawan.
Dan dengan berakhirnya kisah di tanah para Samurai, berakhir pula lah Act 3 sekaligus Wano Kuni Saga.
Tirai pertunjukkan pun ditutup dan semoga suatu hari nanti kita bisa berjumpa lagi dengan para Samurai dari Wano Kuni.