LAPORAN DARI TURKI

'Berziarah' ke Makam Ataturk, Bapaknya Orang Turki

Denny Armandhanu | Parlando Indonesia
Minggu, 06 Sep 2015 16:03 WIB
Kemal Ataturk adalah tokoh besar yang telah membebaskan Turki dari belenggu penjajahan. Kuburan Ataturk dibuat luar biasa megah, yang dibangun dalam 9 tahun.
Kemal Ataturk adalah tokoh besar yang telah membebaskan Turki dari belenggu penjajahan. Kompleks kuburan Ataturk dibuat luar biasa megah, yang dibangun dalam 9 tahun. (Dok Istimewa/Fatih Mehmet Koksoy)
Ankara, Parlando Indonesia -- Bagi masyarakat Turki, Mustafa Kemal Ataturk adalah tokoh besar yang telah membebaskan mereka dari belenggu penjajahan. Oleh masyarakat Turki, kuburan Ataturk dibuat luar biasa megahnya, dengan pembangunan yang memakan waktu sembilan tahun, di atas lahan yang sangat luas di atas bukit di ibu kota Ankara.

Parlando Indonesia berkesempatan "berziarah" ke makam Ataturk yang terletak di jalan Tandogan, Ankara, Sabtu lalu. Makam ini terdiri dari beberapa bagian, yang setiap bagiannya sarat makna dan perlambang atas perjuangan Turki di masa meraih kemerdekaan usai Perang Dunia I di tahun 1920-an.

Sebagai catatan, tidak ada tiket masuk untuk ke tempat ini, alias gratis. Jika datang di musim panas, seperti bulan ini, sangat disarankan memakai topi atau kacamata hitam karena matahari sangat terik dan sebagian besar area outdoor tanpa naungan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di bagian depan komplek makam yang didirikan dalam empat tahap di tahun 1944-1953 ini, pengunjung akan disambut dengan rindangnya pepohonan di Taman Perdamaian.

Taman ini memiliki tetumbuhan dari 25 negara, melambangkan harmonisasi tanpa melihat latar belakang etnis dan keyakinan. Melipir sedikit dari Taman Perdamaian, ada jalan batu panjang yang disebut "Jalan Singa". Di kanan kiri jalan sepanjang 200 meter ini terdapat patung-patung singa yang rebah.

Usai melalui Jalan Singa, pengunjung akan dihadapkan pada lapangan luas yang biasa digunakan sebagai tempat upacara. Di lantai lapangan ini terdapat keramik dengan 373 motif karpet era Kekaisaran Ottoman.

Idealnya lapangan ini muat 15 ribu orang. Namun pada 10 November 2013, ada lebih dari 1 juta orang datang ke lapangan ini untuk memperingati kematian Ataturk, rekor tertinggi jumlah pengunjung dalam sehari.

Di ujung lapangan berkibar "Bendera Nomor Satu Turki" di tiang setinggi 33 meter. Bendera ini adalah kebanggaan masyarakat Turki dan tidak akan diturunkan kecuali di hari kematian Ataturk. Bahkan di masa berkabung, bendera yang satu ini tidak pernah turun hingga setengah tiang.

Sebelah kanan lapangan, terdapat peti mati simbolis Ismet Inonu, sahabat Ataturk yang meninggal dunia pada 25 Desember 1973. Inonu bersama-sama Ataturk di garis depan dalam perang kemerdekaan. Kuburan Inonu sendiri terletak tepat di bawah tanah peti mati simbolis itu berada.

Di sebelah kiri lapangan berdiri kokoh mausoleum Ataturk. Di dalam bangunan megah lebih dari 15 meter itu terdapat simbol dari makam Ataturk, yaitu peti mati yang terbuat dari marmer merah yang langka. Ataturk sendiri dikuburkan tujuh meter di bawah peti tersebut, di dalam tanah sesuai cara Islam.

Pengunjung tidak bisa melihat langsung kuburan Ataturk, untuk sekadar meletakkan karangan bunga, namun hanya disuguhi video bentuk persemayamannya.

Lapangan Ataturk memuat 15 ribu orang, namun pada 10 November 2013, ada satu juta orang memenuhi lapangan ini untuk memperingati hari kematian Ataturk. (Dok Istimewa/Fatih Mehmet Koksoy)
Kuburannya sendiri berbentuk oktagon dengan gaya arsitektur Ottoman, dengan bumbungan bentuk piramida di atasnya. Kuburan ini dikelilingi oleh vas-vas yang berisikan tanah dari setiap provinsi di Turki.

Ataturk meninggal dunia di usia 57 tahun pada 1938 karena sakit ginjal. Dia adalah komandan Gerakan Nasional Turki dalam perang meraih kemerdekaan pasca Perang Dunia I dan menggulingkan pemerintahan Ottoman. Ataturk adalah gelar yang artinya "Bapak Orang Turki", disematkan tahun 1934. Undang-undang Turki melarang nama tersebut digunakan oleh orang lain.

Memimpin Turki sejak 1923, Ataturk menghapuskan semua kebijakan Kekaisaran Islam Ottoman dan mengubahnya menjadi lebih moderat. Salah satunya adalah mengikutsertakan wanita dalam parlemen, membuka sekolah campuran pria dan wanita, serta mereformasi bahasa Turki yang dulunya menggunakan alfabet Arab menjadi latin.

Selain dipuja sebagai pembaharu Turki, Ataturk juga dikenal sebagai pria yang flamboyan dengan pakaian yang necis. Berbagai pakaian Ataturk masih tersimpan rapi dalam pameran di museum di lokasi pemakaman tersebut.

"Berpenampilan elegan berarti menunjukkan penghargaan terhadap orang yang berdiri di depan kita," bunyi salah satu kutipan Ataturk yang terkenal.

Pintu masuk museum terletak di bagian kanan musoleum. Museum ini dirancang memanjang dengan lorong satu arah sehingga seluruh pengunjung tidak perlu khawatir luput melihat benda pameran.

Diorama Ataturk menjadi salah satu bagian yang seolah menghadirkan masa lalu di museum Ataturk, Ankara. (Dok Istimewa/Fatih Mehmet Koksoy)
Bagian pertama museum dipamerkan benda-benda peninggalan Ataturk, mulai dari senjata, pakaian, surat, hingga jam tangan. Ada yang unik dari semua jam yang dipamerkan dalam museum ini. Semua jarumnya menunjuk angka 09.05, tepat pada jam dimana Ataturk meninggal dunia.

Di tempat ini juga berdiri patung lilin Ataturk dengan ukuran sebenarnya. Ada juga anjing Ataturk bernama Fox yang diawetkan di dalam kotak kaca.

Bagian lainnya menampilkan diorama perang kemerdekaan Turki, yang dibuat sangat apik dengan detail yang luar biasa. Diperdengarkan juga ledakan-ledakan dan teriakan saat perang, membuat pengunjung seolah benar-benar berada di masa itu.

Berbagai lukisan tentang perjuangan rakyat Turki dan Ataturk ditampilkan di bagian lain museum. Lorong panjang dengan berbagai koleksi militer Turki dipajang di sini. Jendela terbesar dari lorong itu adalah jendela kuburan Ataturk yang mengarah ke Istana Ankara.

Bagian akhir dari museum adalah penjualan souvenir atau cenderamata. Berbagai benda mulai dari jam tangan, kaos, pin atau magnet bergambar Ataturk dijual di tempat ini.

Mengarungi tempat ini, kita menjadi tahu seberapa besar sosok Ataturk di mata masyarakat Turki dan pengaruhnya terhadap perjuangan negara itu dalam mencapai kemerdekaan.

"Turki harus menjadi negara yang dihormati. Hal ini tidak akan terwujud tanpa kemerdekaan. Walau kaya, tapi tidak merdeka, itu tidak lebih dari menjadi pembantu dari manusia lainnya," ujar kalimat Ataturk yang diabadikan di salah satu dinding mausoleum. (stu)
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER