SUSAHNYA BERHENTI MEROKOK

Kala Racun Rokok Menyerang Kelamin Pria

Parlando Indonesia
Rabu, 05 Nov 2014 15:36 WIB
Bahaya rokok tak terkecuali menyerang seksualitas pria. Racun pada produk tembakau bisa menurunkan gairah seksual hingga menyebabkan disfungsi ereksi.
Ilustrasi rokok (Getty Images/Bruno Vincent)
Jakarta, Parlando Indonesia -- Merokok adalah salah satu faktor risiko untuk berbagai penyakit fisik di tubuh manusia. Bahayanya tak terkecuali menyerang seksualitas pria. Racun pada produk tembakau bisa menurunkan gairah seksual hingga menyebabkan disfungsi ereksi.

Arteri yang mengalirkan darah ke penis lebih sempit dan lebih tipis dibandingkan arteri di organ tubuh lain. Ini membuat penis menjadi organ pertama yang merasakan efek negatif dari racun yang terkandung di dalam rokok.

Racun rokok yang menumpuk di tubuh bisa menyumbat arteri (aterosklerosis), menyebabkan berbagai organ gagal berfungsi karena kekurangan darah dan oksigen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

(Baca juga: Rokok Mentol Bisa Jadi Lebih Berbahaya)

Penis sendiri seperti sebuah balon berisi darah. Ketika ereksi, penis memiliki tiga bilik yang penuh darah. Ketika ereksi mereda, bilik berkontraksi kembali ke ukuran normal dengan aliran darah kembali ke tingkat normal.

Dalam penelitian tersebut terbukti bahwa pria yang merokok lebih dari 20 batang sehari memiliki risiko 60 persen lebih tinggi mengalami disfungsi ereksi.
Namun, saat arteri yang mengalir ke penis mulai tersumbat, pria akan berjuang untuk mendapatkan ereksi karena bilik-bilik di kelaminnya tidak menerima cukup darah. Penis akan lemas atau setengah ereksi. Ini adalah masalah yang umum dikenal dengan disfungsi ereksi atau impotensi.

Berbagai studi telah membuktikan bahwa rokok erat kaitannya dengan disfungsi ereksi. Salah satunya adalah penelitian yang dilakukan ilmuwan dari Tulane University School of Public Health and Tropical Medicine di New Orleans, seperti dilansir WebMD, Rabu (5/11).

Dalam penelitian tersebut terbukti bahwa pria yang merokok lebih dari 20 batang sehari memiliki risiko 60 persen lebih tinggi mengalami disfungsi ereksi, dibandingkan pria yang tidak pernah merokok.

Hasil lainnya, pria yang masih merokok berisiko 30 persen lebih tinggi mengalami impotensi. Sedangkan pria yang tidak pernah merokok hanya memiliki risiko 12 persen.

Risiko ini akan semakin tinggi pada perokok berusia 30 tahun ke atas, juga perokok dengan masalah obesitas (kegemukan).

Ereksi penis merupakan barometer kesehatan pria. Jika arteri di penis sudah tersumbat, artinya arteri-arteri di bagian tubuh lain tinggal menunggu waktu. Disfungsi ereksi bisa menjadi pemicu awal agar Anda segera berhenti merokok.

(Baca juga: Setop Rokok Tak Semudah Balik Telapak Tangan)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER