Jakarta, Parlando Indonesia -- Menjamurnya kedai kopi di kota-kota besar Indonesia turut menyemarakkan
trend minum kopi di masyarakat. Dan meskipun sayup terdengar, ternyata dari kedai-kedai kopi ini lahir sederetan barista atau ahli meracik kopi handal.
Pada 2013 lalu, Doddy Samsura, barista dari kedai kopi One Fifteenth Coffee di Jakarta, berhasil menjuarai ajang World Barista Championship 2013. Kini, nama Indonesia kembali harum di kancah perkopian internasional berkat
Muhammad Choiruddin Syah (25).
Pria yang akrab disapa Irul ini berhasil menyabet gelar juara pertama ajang kompetisi barista internasional Vergnano 2014 di Paris, Perancis. Irul, satu-satunya wakil Asia, mengalahkan enam finalis lain dari Italia, Polandia, dan Belarusia.
"Saya tidak pernah berpikir untuk menang,” ujar Irul, saat ditemui di Jakarta, kemarin Jumat (31/10). “Awalnya, saya hanya mencoba ikut dalam kompetisi itu sebagai bentuk totalitas dalam dunia barista.”
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sehari-hari bekerja di restoran Umabo, Jakarta Selatan, Irul menuturkan, sebelum berkompetisi di Paris, ia harus melalui proses seleksi berjenjang di Jakarta, berlanjut di Singapura. Ketatnya persaingan membuat dirinya hampir tidak lolos ke babak final.
Beruntung, ia berhasil mengalahkan pesaing dari Taiwan dengan skor tipis terpaut 0,5 poin saja. "Saya kalah di
art, namun kompetisi barista tidak dilihat dari segi art saja, juga konsistensi dan efisiensi," katanya.
Irul juga menorehkan prestasi yang cukup menggembirakan di Vergnano. Dalam tempo kurang dari 15 menit, Irul berhasil membuat empat
shot espresso, empat
shot espresso macchiato, empat gelas cappuccino, dan 8 gelas cappuccino
take away.
Keberhasilan meraih gelar juara, diakui Irul, tak luput dari kerja kerasnya saat mempersiapkan diri menjelang kompetisi ini. Irul menyampaikan, dirinya berlatih intensif selama tiga bulan sebelum rangkaian kompetisi dimulai.
Porsi latihan pun ditingkatkan, dari yang sebelumnya hanya dua kali seminggu menjadi lima kali seminggu. Selama proses latihan ini, Irul mau tak mau harus mencicipi bergelas-gelas espresso yang dibuatnya.
"Dalam sehari saya bisa menghabiskan tujuh sampai delapan
shot espresso," tutur Irul. Bisa jadi Irul “mabuk” kopi. Namun pengorbanannya berkutat dengan aroma kopi setimpal dengan prestasinya: mengharumkan nama Indonesia di dunia.