Harga Bitcoin Tembus Rekor US$125.000

Harga Bitcoin kembali mencetak rekor tertinggi baru pada Minggu (5/10), menembus level US$125 ribu untuk pertama kalinya.

Melansir AFP, mata uang kripto terbesar di dunia itu sempat mencapai US$125.689 atau setara Rp2,08 miliar (asumsi kurs Rp16.583 per dolar AS), melampaui rekor sebelumnya pada Agustus yang berada di kisaran US$124.500.

Lihat Juga : Asosiasi Usul Kripto Jadi Alat Pembayaran dalam RUU P2SK

Lonjakan harga ini mencerminkan momentum kenaikan kuat yang terus berlanjut dalam beberapa pekan terakhir.

Menurut laporan Bloomberg News, penguatan Bitcoin turut didorong kehati-hatian investor terhadap shutdown pemerintahan Amerika Serikat (AS) serta meningkatnya minat terhadap aset-aset yang dianggap aman.

Kenaikan indeks saham AS juga ikut memperkuat dorongan positif di pasar kripto.

Selain faktor makroekonomi, arah kebijakan pemerintahan AS turut memberi pengaruh besar. Presiden AS Donald Trump dan keluarganya dikenal sebagai pendukung aktif aset kripto, bahkan terlibat dalam sejumlah proyek digital yang meningkatkan kekayaannya.

Sikap prokripto Trump menjadi perubahan tajam dari pendekatan skeptis yang diambil pendahulunya, Joe Biden.

Lihat Juga : Investor Kripto RI Banyak Transaksi di Luar Negeri Hindari Pajak

Sejak Trump menjabat, Kongres AS, melalui Dewan Perwakilan Rakyat, telah mengesahkan tiga undang-undang penting terkait mata uang digital pada Juli lalu.

Perubahan regulasi ini memperkuat kepercayaan investor dan mendorong lonjakan nilai Bitcoin dalam beberapa bulan terakhir.

"Dengan banyak aset, termasuk saham, emas, bahkan barang koleksi seperti kartu Pokemon, yang mencapai rekor tertinggi, tak mengherankan jika Bitcoin juga ikut diuntungkan oleh narasi pelemahan dolar," ujar Joshua Lim, Co-Head of Markets di perusahaan pialang kripto FalconX.