Bos BGN Buka Suara soal Wartawan Dicekik Saat Liput Dapur MBG

Parlando Indonesia
Rabu, 01 Okt 2025 19:00 WIB
Kepala BGN Dadan Hindayana hendak mengecek terlebih dahulu kabar seorang wartawan dianiaya saat meliput dapur SPPG yang memproduksi MBG. (Parlando Indonesia/Sakti Darma Abhiyoso).
Jakarta, Parlando Indonesia --

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana merespons kabar wartawan dianiaya saat meliput Makan Bergizi Gratis (MBG).

Ia mengatakan belum mendapatkan konfirmasi soal itu. Dadan berjanji akan mengecek kebenaran kabar itu.

"Tapi kami minta maaf ya kalau petugas kami melakukan itu, tapi kami tetap sedang klarifikasi kejadian yang sebenarnya. Apa pun bentuknya kekerasan, tidak boleh," ujar Dadan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (2/10).

Dadan menegaskan ia sama sekali tidak pernah melarang wartawan meliput MBG. Ia mengaku mempersilahkan sejumlah wartawan yang menghubungi untuk meminta izin meliput MBG.

Meski demikian, ia meminta wartawan untuk memberi tahu BGN terlebih dulu sebelum meliput MBG.

"Karena itu kan terkait dengan aspek higienis itu. Jadi kalau tiba-tiba masuk, meliput, tidak menggunakan APD kan menyalahi prosedur. Jadi kalau menyampaikan dulu pemberitahuan, minta izin, pasti kami persilakan untuk meliput," kata Dadan.

Sebelumnya, seorang wartawan media Warta Kota bernama Munir menjadi korban penganiayaan orang tak dikenal saat meliput lokasi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

Munir bercerita mendatangi SPPG Gedong 2, dekat Kampus Unindra. Ia mendatangi lokasi itu untuk melakukan tindak lanjut kasus keracunan MBG yang dialami 20 siswa SDN 01 Gedong, Pasar Rebo, Jakarta Timur.

Munir dan kawannya sempat masuk ke dapur SPPG karena seorang pria mengiranya tukang ompreng. Setelah mengetahui Munir dan kawannya hendak meliput, pria itu melakukan pengusiran.

Dua orang itu keluar lokasi sambil mengambil gambar pria yang marah-marah. Mereka lalu berhenti setelah ada mobil SPPG datang.

Seorang pegawai SPPG mengarahkan Munir dan kawannya ke SPPG lain yang berlokasi di dekat lokasi itu. Munir dan Kiki pun langsung berencana menuju ke SPPG Gedong 1. Namun, tiba-tiba pelaku langsung mendatangi Munir dan mencekik.

"Tiba-tiba bapak yang tadi sudah kepalkan tangannya mau pukul saya, terus tiba-tiba malah cekik saya dan Kiki. Pegawai SPPG lain langsung memisahkan dan si bapak keamanan tadi dipegangin oleh rekan-rekannya," kata dia.

Kapolsek Pasar Rebo AKP I Wayan Wijaya mengatakan sudah menerima laporan penganiayaan wartawan akibat meliput MBG.

Sebelumnya, sebanyak 20 siswa SDN 01 Gedong Jalan Trikora, Kelurahan Gedong, Pasar Rebo, Jakarta Timur diduga keracunan MBG, Selasa (30/9). Wayan mengatakan peristiwa bermula saat sekolah itu menerima kiriman MBG sekitar pukul 06.00 WIB.

(tfq, fby/dhf)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK