UMKM memiliki peran yang penting bagi perekonomian nasional.
Merujuk pada data Kementerian Koordinator Perekonomian, sampai dengan awal Januari 2025 lalu, jumlah UMKM di Indonesia tembus 64 juta unit.
Jumlah itu hampir mencapai 99 persen dari total unit usaha yang ada di Indonesia. Dengan jumlah itu, UMKM berhasil menyerap 97 persen tenaga kerja nasional.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan jumlah itu pula, UMKM berhasil memberikan kontribusi sampai dengan 15,4 persen dari total ekspor Indonesia dan 60 persen ke PDB nasional.
Berkaitan dengan besarnya kontribusi itulah, pemerintah mengeluarkan sejumlah kebijakan untuk mendorong agar peran UMKM makin maksimal.
Beberapa program mereka jalankan. Pertama, menggelontorkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk membantu permodalan UMKM dengan bunga murah.
Untuk 2025 ini, pemerintah mengalokasikan plafon KUR sampai dengan Rp300 triliun. Mereka melalui APBN 2025, menggelontorkan Rp38,28 triliun demi menyubsidi bunga KUR demi meringankan beban bagi pelaku UMKM.
Kedua, memberikan bantuan Pembiayaan Ultra Mikro (UMi). Bantuan ini diberikan kepada pelaku usaha mikro yang berada di tingkatan paling kecil yang sering merasa kesulitan mengakses KUR maupun fasilitas kredit atau pembiayaan bank.
Bantuan pembiayaan diberikan tanpa agunan dan berbunga rendah.
Pada 2025 ini, pemerintah menargetkan bisa menyalurkan Bantuan UMi senilai Rp9,47 triliun kepada 1,47 juta debitur.
Ketiga, melaksanakan program pelatihan digitalisasi, pendampingan dan kemitraan bisnis dengan sejumlah pihak agar membuat UMKM semakin berdaya saing.
Keempat, fasilitasi dan sertifikasi produk. Kelima, dukungan pemasaran dan promosi.
Selain itu, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan dukungan UMKM juga diberikan dengan perpanjangan program pengenaan pajak penghasilan (PPh) Final UMKM yang sebesar 0,5 persen sampai dengan 2029.
"Jadi tidak diperpanjang satu tahun-satu tahun, tetapi diberikan kepastian sampai dengan 2029. Kemudian tahun 2025 alokasinya sudah Rp2 triliun, kemudian wajib pajak yang terdaftar sudah 542 ribu, ini dari Kementerian Keuangan. Kemudian kita memerlukan revisi PP," jelasnya dalam Konferensi Pers, Senin (15/9)
Tidak hanya oleh pemerintah, dukungan pengembangan UMKM juga diberikan oleh sejumlah pihak, termasuk sektor swasta.
Salah satunya, PT Bank SMBC Indonesia Tbk lewat Program Daya mereka. Program yang dilaksanakan sejak 2011 ini dirancang untuk pemberdayaan masyarakat secara menyeluruh, membukakan akses pasar, dan memperluas ruang kolaborasi pelaku UMKM.
Program terdiri dari peningkatan kapasitas, khususnya nasabah SMBC Indonesia di semua segmen mulai dari korporasi sampai masyarakat berpenghasilan rendah.
Dalam program ini, peserta akan dibantu dalam mengembangkan kapasitas diri, literasi keuangan, menganalisis permasalahan dan kebutuhan yang bisa mereka manfaatkan untuk meningkatkan kapasitas usaha.
SMBC banyak menggandeng universitas, korporasi dan institusi lainnya untuk mendukung kesuksesan program ini.
Salah satunya Womanpreneur Community/ SheTrades Hub Indonesia (WPC).
Lihat Juga : |
Communications And Daya Head PT Bank SMBC Indonesia Andrie Darusman mengatakan sudah banyak partisipan yang menikmati program ini.
Khusus untuk periode Januari-Juni 2025 saja misalnya, sudah ada 4,8 juta partisipan yang berhasil terjangkau oleh program ini lewat 4.786 kegiatan.
Sementara pada sepanjang 2024, program diikuti oleh 10.324.196 peserta dari 12.161 kegiatan.
Nah, untuk meningkatkan efektifitas dari pelaksanaan program tersebut, SMBC beberapa waktu lalu menggelar Daya Fest 2025.
Sejumlah kegiatan pemberdayaan UMKM dilaksanakan dalam festival itu.
Salah satunya; selendang mayang. Ini adalah bazar tahunan yang membuka akses pasar lebih luas bagi UMKM binaan SMBC Indonesia.
Kegiatan lain, kelas pemberdayaan inspiratif. Kelas yang menghadirkan sejumlah praktisi, pengusaha, investor, konten kreator ini dilaksanakan guna menambah wawasan peserta.
Direktur Utama SMBC Indonesia Henoch Munandar dalam pernyataan yang dikeluarkannya di Jakarta beberapa waktu lalu mengatakan Daya Fest merupakan salah satu perwujudan nyata komitmen SMBC Indonesia dalam memberdayakan masyarakat melalui sektor UMKM, meningkatkan literasi keuangan dan kapasitas diri, serta mendorong gaya hidup berkelanjutan.
"Kami berharap rangkaian inisiatif dari keempat pilar Daya ini tidak hanya menjadi program yang berkelanjutan, tetapi juga berdampak dan praktis, serta mudah diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari," katanya.
Neli Yana, Direktur Kriya pada Deputi Bidang Kreativitas Budaya dan Desain, Kementerian Ekonomi Kreatif menyambut baik peran serta tersebut.
"Daya Fest 2025 adalah contoh nyata peran sektor swasta dan kolaborasi dengan pemerintah dalam mendukung UMKM Kreatif Indonesia. Kami harap, inisiatif ini bisa terus berkembang agar UMKM mampu memberikan dampak berkelanjutan bagi perekonomian nasional," katanya.