Bangkrut, Ritel Topshop dan Dorothy Perkins Ajukan Pailit

Parlando Indonesia
Selasa, 01 Des 2020 14:12 WIB
Arcadia, ritel pakaian mereka Topshop, Dorothy Perkins, dan Miss Selfridge mengajukan pailit karena ancaman bangkrut di tengah pandemi covid-19.
Arcadia, ritel pakaian mereka Topshop, Dorothy Perkins, dan Miss Selfridge mengajukan pailit karena ancaman bangkrut di tengah pandemi covid-19. (Parlando Indonesia/Dinda Audriene Muthmainah).
Jakarta, Parlando Indonesia --

Arcadia, ritel Inggris pemegang merek pakaian Topshop, Miss Selfridge dan Dorothy Perkins, mengajukan pailit. Perusahaan mengaku terancam bangkrut lantaran tekanan bisnis di tengah pandemi virus corona (covid-19).

Mengutip Parlando Business, Selasa (1/12), Arcadia mencari perlindungan dan berusaha menyelamatkan 13 ribu pekerjaan di tengah ancaman kebangkrutan.

Deloitte, kantor akuntan publik yang bertugas mendampingi proses perlindungan kebangkrutan, mengatakan hingga saat ini toko ritel masih terus beroperasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini adalah hari yang sangat menyedihkan bagi semua kolega kami, pemasok kami, dan banyak pemangku kepentingan lainnya," ujar CEO Arcadia Ian Grabiner.

"Pandemi covid-19 telah memaksa kami untuk menutup toko dalam waktu yang cukup lama akibat penguncian wilayah (lockdown) yang berdampak parah pada perdagangan di semua merek kami," lanjutnya.

Pengajuan pailit perusahaan dilakukan saat ekonomi Inggris bergulat dengan krisis pengangguran yang semakin parah, termasuk resesi ekonomi terburuk yang dialami Inggris dalam 300 tahun terakhir.

Sebelumnya, peritel pakaian Marks & Spencer telah mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) terlebih dahulu.

Mereka mengaku dampak penutupan paksa toko selama berbulan-bulan akibat pandemi covid-19, termasuk peralihan belanja masyarakat melalui online sudah merugikan bisnisnya.

Arcadia sendiri sudah memangkas 500 pekerjaan di kantor pusatnya pada awal tahun ini. Perusahaan mulai merana bahkan sebelum pandemi covi-19 melanda.

Perusahaan sempat menghindari kebangkrutan pada Juni 2019 dan berhasil menegosiasikan kembali pembayaran utang dan restrukturisasi bisnisnya.

Saat itu, perusahaan memutuskan menutup 50 toko di Inggris dan Irlandia, termasuk 11 toko Topshop dan Topman di Amerika Serikat.

Kebangkrutan Arcadia disebut akan menodai reputasi pemiliknya, Phillip Green, yang pernah dianggap sebagai salah satu pengusaha ritel paling sukses di Inggris hingga membuatnya dianugerahi gelar bangsawan pada 2006 silam.

[Gambas:Video CNN]



(bir/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER