Dinar Kuwait bertengger di urutan pertama mata uang termahal di dunia. Nilainya yang begitu tinggi membuat banyak orang penasaran. Terlebih, nilai tukar Dinar Kuwait sama sekali tak tergoyahkan ketika mata uang di banyak negara bergejolak akibat pandemi covid-19.
Mengutip MoneyInc, terdapat tiga jenis rezim nilai tukar di dunia, yang dapat diringkas sebagai mengambang (floating), tetap (flat), serta campuran antara keduanya.
Seperti namanya, flat berarti nilai tukar Dinar Kuwait dipatok tetap ke mata uang tertentu atau sekeranjang mata uang tertentu. Sementara floating berarti nilai tukar diizinkan untuk berubah berdasarkan interaksi kekuatan pasar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat juga:Rupiah Lesu ke Rp14.675 Usai Libur Panjang |
Ada pula negara yang mencampurkan kedua sistem ini, sehingga menghasilkan apa yang disebut rezim nilai tukar hibrida.
Dinar Kuwait sendiri awalnya dipatok ke poundsterling, yang akan menjadi mata uang nasional Britania Raya atau Inggris. Namun, keadaan terus berubah sehingga patokan nilai mata uang Kuwait terus beralih dari satu mata uang ke mata uang lain.
Pada 1975 hingga 2003 misalnya, nilai tukar Dinar Kuwait dipatok ke mata uang yang dipilih oleh Dewan Mata Uang Kuwait. Setelah itu, dinar Kuwait dipatok ke dolar AS di mana 0,29963 dinar Kuwait setara 1 dolar AS hingga 2007. Kini patokan mata uang tersebut kembali ditentukan oleh Dewan Mata Uang Kuwait seperti sebelum 2003.
Per hari ini, kurs 0,305 dinar Kuwait per dolar AS. Sebagai pembanding, nilai tukar rupiah pagi ini Rp14.675 per dolar AS.
Tentu saja, mempertahankan nilai jauh lebih mudah diucapkan daripada dilakukan. Kuwait dapat mengatakan apa saja yang mereka inginkan tentang kekuatan nilai mata uang resmi mereka namun perlu menggunakan berbagai alat untuk membuatnya demikian. Hal ini muskil dilakukan kecuali mereka memiliki kekuatan ekonomi yang besar.
Saat ini, perekonomian Kuwait sangat bergantung pada produk minyak bumi, sehingga lebih dari 80 persen pendapatan pemerintah mereka berasal dari sumber tersebut. Selain itu, pemerintah Kuwait telah menuangkan banyak sumber daya ke dalam dana kekayaan kedaulatan yang dibentuk oleh Otoritas Investasi Kuwait untuk persiapan di masa depan.
Karena itulah, meski nilai dinar Kuwait mahal, sifatnya yang relatif sama atau flat terhadap mata uang lain membuat mereka tidak ada artinya dalam banyak konteks.
Terlebih, Kuwait adalah negara kecil, yang berarti bahwa orang-orang di luar Kuwait memiliki sedikit alasan untuk menggunakan dinar Kuwait.
Lebih jauh lagi, karena dinar Kuwait adalah mata uang yang sangat stabil, tidak ada gunanya berspekulasi mengenai harganya. Kecuali, ada individu yang tertarik untuk percaya bahwa dinar tersebut akan mengalami perubahan mendasar dalam waktu dekat karena kondisi perekonomian Kuwait.
(hrf/sfr)