Posisi Investasi RI Naik Sebelum Ekonomi 'Terinfeksi' Corona
Jumat, 27 Mar 2020 14:47 WIB
BI mencatat posisi investasi RI sebenarnya naik sebelum virus corona mewabah di dalam negeri. Ilustrasi. (Parlando Indonesia/Hesti Rika).
Posisi ini meningkat US$20,9 miliar atau 6,58 persen dari US$317,3 miliar yang setara 30,4 persen dari PDB pada 2018.
Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko mengatakan kenaikan PII terjadi karena nilai Kewajiban Finansial Luar Negeri (KFLN) meningkat lebih tinggi dari Aset Finansial Luar Negeri (AFLN). KFLN tercatat sebesar US$711,6 miliar, sementara AFLN US$373,3 miliar pada akhir tahun lalu.
Hal ini tercermin dari peningkatan transaksi investasi portofolio berupa arus masuk modal asing berjangka panjang di pasar Surat Berharga Negara (SBN) domestik dan obligasi global milik korporasi dan pemerintah. Selain itu, KFLN juga meningkat karena derasnya aliran investasi langsung, khususnya instrumen investasi yang berdenominasi rupiah.
"Ini cerminan kepercayaan investor yang tinggi terhadap prospek perekonomian Indonesia yang tetap baik dan imbal hasil aset keuangan domestik yang masih menarik," ucap Onny dalam keterangan resmi, Jumat (27/3).
Sementara AFLN meningkat US$26,6 miliar atau tumbuh 7,7 persen dari 2018. Peningkatan AFLN terjadi oleh revaluasi positif akibat pelemahan dolar AS terhadap beberapa mata uang utama dunia.
Selain itu juga terpengaruh peningkatan rerata indeks saham di sebagian besar negara-negara penempatan investasi residen. Namun, kata Onny, di sisi lain kenaikan AFLN tidak begitu pesat karena tertahan penurunan transaksi investasi portofolio dan investasi lainnya.
"Terutama didorong transaksi aset dalam bentuk investasi langsung dan cadangan devisa," imbuhnya.
Ke depan, BI melihat perkembangan PII Indonesia akan tetap baik. Pasalnya, investasi di Tanah Air masih didominasi instrumen jangka panjang, meski tengah terjadi tekanan ekonomi akibat pandemi corona.
"Meski demikian, Bank Indonesia akan tetap mewaspadai risiko kewajiban neto PII terhadap perekonomian Indonesia," pungkasnya.
Lihat juga:BI dan OJK Batasi Jam Operasional Bank |
ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
Freeport Buka Suara soal Kasih 12 Persen Saham Gratis ke Pemerintah RI
Ekonomi • 6 jam yang laluInvestor Asing Berbondong-bondong Jual Saham BBCA, Lepas Rp9 T Sebulan
Ekonomi • 8 jam yang laluStok BBM SPBU Swasta: Shell Habis Besok, BP Menyusul Akhir Bulan
Ekonomi • 7 jam yang laluMenaker Sebut Pendaftaran Magang Bergaji UMP Dimulai 7 Oktober
Ekonomi • 6 jam yang laluBGN Bongkar Penyebab Marak Kasus Keracunan MBG Dua Bulan Terakhir
Ekonomi • 6 jam yang laluLAINNYA DARI DETIKNETWORK