Pengusaha Yakin Ibu Kota Baru Tak Matikan Bisnis Jakarta
Parlando Indonesia
Sabtu, 31 Agu 2019 13:33 WIB
Bagikan:
url telah tercopy
Ilustrasi Jakarta. (Parlando Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, Parlando Indonesia -- Wakil Ketua Umum Kadin DKI Jakarta Sarman Simajorang meyakini pemindahan ibu kota negara nantinya tidak akan berdampak besar terhadap kegiatan bisnis, ekonomi serta perputaran uang di Jakarta.
Ia yakin Jakarta akan tetap menjadi pusat bisnis di Indonesia. Pasalnya, Jakarta masih menyandang status sebagai ibu kota negara ASEAN.
Posisi tersebut menjadikan Jakarta jendela bagi para pengusaha dari luar Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sisi lain, Sarman juga memperkirakan perpindahan ibu kota justru akan berdampak pada peningkatan produktifitas usaha di Jakarta. Pasalnya pemindahan tersebut akan berdampak pada penurunan tingkat kemacetan.
"Misalnya, sehingga kelancaran logistik, kelancaran transportasi dan pengiriman barang akan lebih cepat. Jadi sebenarnya itu tidak signifikan mengurangi perputaran uang dan juga bisnis di Jakarta," ujar Sarman kepada CNNIndonesia.com, Jumat (30/8).
Namun, Sarman mengatakan agar kegiatan bisnis dan ekonomi di Jakarta semakin semarak, nantinya pemerintah pusat bisa memberikan kewenangan khusus dalam perizinan usaha. Kewenangan khusus diperlukan agar investor yang akan berinvestasi di Jakarta lebih mudah.
"Diberikan kewenangan tertentu kepada pemerintah DKI Jakarta, atau PT KTSP Jakarta diberikan kewenangan yang diperluas," ucapnya.
Pemerintahan Jokowi berencana memindahkan ibu kota negara ke Kalimantan Timur. Meskipun demikian, ia mengatakan pemerintah tidak akan melupakan Jakarta.
Pembangunan kota Jakarta sebagai pusat bisnis akan tetap dilanjutkan meski nantinya ibu kota negara dipindah.