Gubernur BI Perry Warjiyo menyatakan lelang perdana sukuk BI cukup memuaskan karena pekan ini sudah mencapai Rp3 triliun untuk tenor 1-2 minggu. (Parlando Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, Parlando Indonesia -- Bank Indonesia (BI) mencatat hasil lelangsukuk (SukBI) mencapai Rp3 triliun untuk tenor 1-2 minggu pada pekan ini. Hasil lelang itu terdiri dari sukuk bertenor 1 minggu sebanyak Rp1,2 triliun dan tenor 2 minggu Rp1,8 triliun.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan hasil lelang ini cukup memuaskan karena merupakan pelelangan perdana sejak Jumat lalu (21/12). Selain itu, hasil ini menunjukkan minat dari pasar akan instrumen pengelola likuiditas di perbankan syariah yang baru dilahirkan oleh bank sentral nasional.
"Ini juga karena memang jelang akhir tahun, bank perlu likuiditas untuk pemenuhan kebutuhan likuiditas," ujar Perry di Kompleks Gedung BI, Jumat (28/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ke depan, Perry berharap pemanfaatan sukuk dapat meningkat di pasar keuangan. Apalagi nantinya bank sentral nasional akan menambah pilihan tenor sukuk dari semula hanya 1 minggu, 2 minggu, 1 bulan, dan 3 bulan menjadi 6 bulan, 9 bulan, dan 12 bulan.
Sebelumnya, BI mengeluarkan instrumen sukuk untuk menjaga likuiditas perbankan syariah. Dengan adanya sukuk ini, maka bank yang membutuhkan sumber dana baru dalam waktu singkat dapat membeli sukuk kepada BI.
Meski begitu, pembelian sukuk BI tidak memiliki batasan nila dan hanya bisa dibeli oleh bank dan Unit Usaha Syariah (UUS). Sebab, tidak ditujukan untuk penghimpunan dana terkait pencarian keuntungan.
Tujuannya, sukuk bisa memperlancar kondisi likuiditas usai BI turut mengambil kebijakan pengetatan moneter, yaitu melalui kenaikan tingkat bunga acuan sebanyak 175 basis poin (bps) selama setahun ini.