Al Quran dan hadis adalah dua sumber hukum utama dalam Islam yang berisi tuntunan dan pedoman hidup setiap muslim.
Meski keduanya berperan sebagai pedoman hidup umat Islam, terdapat perbedaan Al Quran dan hadis dalam hal asal-usul, bentuk, dan fungsinya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari Modul Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas X Kemenag RI (2019), Al Quran dan hadis sebagai sumber hukum Islam ini disebutkan dalam dalil yang diriwayatkan Abu Dawud, sebagai berikut.
"Dari Unas (dari ahli Hims) dari ashab Muadz bin Jabal, bahwa Rasulullah Saw ketika hendak mengutus Muadz ke Yaman, beliau bertanya "bagaimana engkau menghukum jika dihadapkan oleh sebuah keputusan", ia menjawab saya akan memutuskan dengan kitab Allah. Nabi bertanya, "jika kamu tidak mendapatkan di dalam kitab Allah," ia menjawab dengan sunnah Rasulullah Saw, Nabi bertanya, jika kamu tidak mendapatkan pada sunnah Rasulullah Saw. dan juga tidak pada kitab Allah, ia menjawab saya akan berijtihad dengan pendapatku. Lalu Rasul menepuk dada Muadz seraya berkata" segala puji bagi Allah yang telah memberi atas utusan Rasul-Nya, sesuai yang diridai Allah." (HR. Abu Dawud).
Berdasarkan hadis tersebut, Al Quran, hadis, dan ijtihad merupakan sumber hukum Islam yang dapat dijadikan rujukan untuk mengambil keputusan dalam menghukumi suatu perbuatan.
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut perbedaan mendasar antara Al Quran dan hadis yang perlu diketahui umat muslim.
Dalam Modul Al Quran Hadis Kemenag, Al Quran menurut bahasa adalah bacaan yang sempurna, karena dibaca oleh ratusan juta manusia, diatur tata cara membacanya, dipelajari susunan kata dan kosa katanya, hingga makna kandungannya.
Secara istilah, Al Quran merupakan kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw secara berangsur-angsur, melalui malaikat Jibril dan membacanya adalah ibadah.
Rasulullah Saw banyak menerima wahyu dari Allah baik secara langsung maupun perantara Malaikat Jibril dan dibukukan, tetapi tidak disebut Al Quran dan membaca tidak dinilai ibadah.
Sementara itu, hadis artinya adalah baru, peristiwa, muda, perkataan, cerita. Menurut istilah, hadis adalah segala sikap, perkataan, perbuatan, penetapan, atau persetujuan Rasulullah Saw.
Sunnah Nabi direkam dalam hadis, kemudian dihafalkan, disebarkan, dan ditradisikan oleh para sahabat, tabi'in, dan para ulama.
Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai perbedaan Al Quran dan hadis, serta pentingnya kedua hal tersebut dalam agama Islam.
· Al Quran
Al Quran adalah wahyu Allah yang diturunkan langsung kepada Nabi Muhammad Saw melalui perantara Malaikat Jibril. Al Quran adalah kitab suci umat Islam yang menjadi sumber utama ajaran agama. Setiap ayat dalam Al Quran merupakan firman Allah, yang diturunkan dengan cara yang sangat terjaga, tanpa perubahan sejak awal penurunannya hingga saat ini.
· Hadis
Hadis adalah perkataan, perbuatan, atau ketetapan yang disampaikan oleh Nabi Muhammad Saw. Hadis berfungsi untuk menjelaskan dan memberi penjelasan lebih lanjut tentang ajaran-ajaran dalam Al Quran. Hadis tidak datang langsung dari Allah, tetapi merupakan wahyu yang diterima oleh Nabi Muhammad dan kemudian disampaikan kepada umatnya.
· Al Quran
Al Quran memiliki bentuk yang terstruktur berupa ayat-ayat dan surat. Al Quran diturunkan dalam jangka waktu cukup lama selama masa kenabian. Setiap ayat Al Quran memiliki kaidah yang jelas tentang urutan dan susunannya.
· Hadis
Hadis berbentuk seperti riwayat atau cerita yang disampaikan oleh para sahabat Nabi Muhammad Saw.
Hadis tidak memiliki struktur yang baku seperti Al Quran. Riwayat hadis dibukukan serta diklasifikasikan oleh para ulama dalam berbagai kitab hadis seperti Sahih Bukhari, Sahih Muslim, Sunan Abu Dawud, dan lainnya.
· Al Quran
Dikutip dari Buku Al Quran dan Hadis (2018) Cetakan Grafindo, Al Quran berfungsi sebagai petunjuk dan pedoman ajaran Islam yang isinya mencakup semua aspek kehidupan, termasuk akidah, ibadah, dan akhlak. Selain itu, Al Quran juga menjadi sumber yang bersifat wajib bagi umat muslim.
· Hadis
Hadis berfungsi sebagai penjelas atau tafsiran dari Al Quran. Hadis memberikan rincian lebih lanjut tentang perintah-perintah Allah yang ada dalam Al Quran dan menjelaskan bagaimana Nabi Muhammad melaksanakan ajaran-ajaran tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Dilihat secara status hukum, Al Quran memiliki kedudukan yang lebih tinggi daripada hadis. Segala sesuatu yang ada dalam Al Quran adalah wahyu yang harus diterima dan diikuti oleh setiap Muslim.
Sementara hadis, status hukumnya bergantung pada keabsahannya. Sebab tidak semua hadis diterima sebagai bagian dari ajaran Islam.
Misalnya, hadis sahih yaitu hadis yang memiliki rantai periwayatan kuat dan dapat dipercaya. Lalu ada hadis hasan adalah hadis yang diterima meskipun sedikit lemah rantai periwayatannya, sedangkan hadis da'if merupakan hadis yang tidak dapat dijadikan pedoman ajaran.
Meski terdapat perbedaan Al Quran dan hadis, keduanya merupakan sumber ajaran Islam yang tak terpisahkan. Keduanya saling melengkapi dan penting untuk dipahami secara mendalam oleh umat Islam agar dapat mengamalkan ajaran Islam dengan benar dan baik.
(avd/fef)