Vandalisme, dan Sejarah Orang Vandal di Baliknya

Parlando Indonesia
Rabu, 04 Okt 2017 10:43 WIB
Kalau kamu mencoret-coret benda bersejarah atau tempat rekreasi, kamu disebut pelaku vandalisme. Tahukah kamu asal kata vandalisme ini tak seburuk maknanya?
Ilustrasi (Foto: Nugroho/detikcom)
Jakarta, Parlando Indonesia -- Kalau kamu mencoret-coret benda seni, bersejarah, atau tempat rekreasi yang menyajikan keindahan alam, kamu akan disebut pelaku vandalisme.

Vandalisme, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia artinya perbuatan merusak dan menghancurkan hasil karya seni dan barang berharga lainnya (keindahan alam dan sebagainya), serta perusakan dan penghancuran secara kasar dan ganas.

Tahukah kamu, vandalisme ini berasal dari masyarakat Vandal, orang-orang Germania barbar yang cukup besar namanya dalam sejarah. Mereka ini pernah memerangi orang Hun dan Goth, mendirikan kerajaannya di Afrika Utara dan berkembang selama satu abad, sampai kemudian menyerah pada Kekaisaran Bizantium pada 534 Masehi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Orang Vandal dalam sejarah dibatasi pada dua sukubangsa, Hasding Vandal dan Siling Vandal. Tapi dalam prasejarah, orang Vandal diduga berasal dari selatan Skandinavia. Tak banyak catatan mengenai sejarah awal mereka ini.

Orang Vandal bermigrasi ke selatan sampai kontak dengan Kekaisaran Romawi dan kehadirannya dicatat oleh sejumlah sejarawan Romawi. Pertikaian dengan Romawi tak terhindarkan, juga dengan bangsa-bangsa lain dalam perjalanan mereka ke Afrika Utara.

Dalam pertikaian dengan Romawi, kadang mereka kalah, kadang menang juga. Salah satu peristiwa yang dicatat sejarah adalah Penjarahan Roma pada tahun 455. Saat itu raja Vandal yang berkuasa adalah Genseric. Dia begitu berkuasa sehingga putranya, Huneric, direncanakan akan menikahi seorang puteri Roma bernama Eudocia.

Tapi pernikahan itu gagal, Eudocia menikah dengan orang lain. Genseric pun mengerahkan pasukannya ke Roma. Kerajaan Romawi tak bisa berbuat banyak dan mengutus Paus Leo I untuk bernegosiasi dengan pasukan itu. Mereka diizinkan masuk ke Roma, bisa berbuat apa saja di sana selama yang mereka suka, asal tidak membunuh penduduk dan membakar kota itu.

Selama dua pekan, orang-orang Vandal dengan tenang menggerogoti kekayaan kota Roma. Segala benda berharga dari Istana Kekaisaran di Palatine Hill dan dari berbagai gereja dirampas. Genseric juga membawa pulang beberapa orang Roma sebagai budak.
 
Tapi kebesaran Vandal menurun seiring kematian Raja Genseric pada 477. Konflik dengan Bizantium tak terhindarkan, sampai kemudian sebuah invasi Bizantium pada tahun 534 meruntuhkan kerajaan itu.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER